Kesibukan memang selalu saja menghalangiku memenuhi janji kasih kepada gadis berambut panjang hitam kepang dua.
Jangan biarkan itu menjadi penghalang, tersentak kuteringat petuah orang tua tentang banyaknya jalan menuju Roma.
Di hari kasih sayang kali ini kuputuskan melunasi semua janji-janji kasih itu pada sebuah ikatan sehidup semati yang kubungkus rapi dalam sebuah kotak kejutan.
Dengan bangga kuutus sang burung besi bersematkan angka satu dua tiga di dadanya untuk membawa gadis berambut panjang hitam kepang dua ke dalam pelukanku.
Hanya dalam hitungan hari, aku dan gadis berambut panjang hitam kepang dua akan saling berikrar diiringi sepotong kata yang selama ini selalu kita nantikan berdua. Sah!
***
Siang itu surya sudah berada tepat di atas kepala namun sang burung besi satu dua tiga belum jua tiba.
"Ada apa dengan satu dua tiga?" dalam hati kubertanya.
"Ah, mungkin ia hampir lupa, hingga berangkat terlambat atau cuaca yang tak bersahaja membuatnya harus merubah arah!" dalam hati kumenjawab.
Tiba-tiba pancaran sinar panjang terlihat mencuat dari menara tinggi menerobos awan hitam menuju langit.
"Adakah mereka mencari sang burung besi satu dua tiga dan gadis berambut panjang hitam kepang dua?"
Sejuta tanya terjawab sudah saat kudengar suara menggelegar, "Bagi mereka yang menanti sahabat, keluarga atau kekasih sejati yang terbang bersama satu dua tiga, kami harapkan kedatangannya di meja tiga empat lima!"
Sontak kutahu kini sang burung besi ternyata tak lebih dari pengingkar janji, menculik gadis berambut panjang kepang dua yang kumiliki.
Benda cair kurasakan mengalir di pipi. Samar terlihat gadis berambut panjang hitam kepang dua membawa kotak kejutanku di tangannya berbalut bunga penuh duri.
Aku tak sadarkan diri.
Widz Stoops , 02.14.2021