USA, 31 Desember 2020
2021 yang terhormat,
Terus terang saya sudah tidak sabar lagi mempersilakan 2020 untuk pergi. Takperlu ada pesta perpisahan apalagi makan-makan. Toh berkerumun juga dilarang!
2020 memang biang keladi yang menimbulkan banyak masalah. Hubungannya dengan Covid 19 melahirkan Pandemi yang telah menelan jutaan korban dan memporak porandakan ekonomi dunia.
Lebih parah lagi, Pandemi sepertinya juga akan mengikutimu 2021, jadi tolong berhati-hatilah!
Sementara Ketidakadilan Sosial dan Politik masih saja ada di mana-mana, di seluruh dunia! Merekapun telah menyebabkan banyaknya korban berjatuhan. Tapi 2021, tolong jangan salahkan 2020 untuk hal ini, karena mereka berdua sudah ada jauh sebelum 2020 lahir.
Jadi semua penderitaan yang telah terjadi bahkan masih kita alami bersama 2020 sebaiknya dikenang saja. Kita panjatkan do'a untuk semua yang telah pergi dan juga bagi keluarga yang ditinggalkan.
Kita akan mengambil hikmah dan menggunakannya untuk merencanakan masa depan yang lebih baik.
2021, di ambang kehadiranmu ijinkan saya bertanya kepada teman-teman, apa yang telah kita pelajari dari Pandemi? Apa yang kita pelajari dari konflik Sosial dan Politik? Dan, apa yang akan kita lakukan?
Jika kita memilih untuk tidak melakukan apa-apa, maka kita bertanggung jawab atas masalah yang nanti akan menimpamu, 2021. Jika kita gagal bertindak, kita tidak dapat menyalahkanmu, karena kau juga akan mengalami akibat dari kesalahan kita.
2020 telah memberikan kita begitu banyak pelajaran, mulai dari situasi yang ada hingga menemukan siapa diri kita sebagai manusia. Pelajaran tersebut harus kita manfaatkan untuk membantu menjadikan 2021 lebih baik.
Kita mungkin ingin melupakan 2020 dengan segala keburukannya. Tapi walau bagaimanapun 2020 telah membantu membentuk kita menjadi diri kita sendiri, dan itu tidak pernah bisa terlupakan. Mari sama-sama kita nikmati sisi terangnya.
Karena 2020, seluruh dunia serentak bekerja sama untuk satu tujuan, meningkatkan pengetahuan dalam sains secara besar-besaran. Pengembangan vaksin dan pengendalian Pandemi. Bahkan kita juga telah belajar beradaptasi dengan dunia interaksi virtual.
Memang tidak dapat dipungkiri 2020 telah membuat kita menderita. Banyak kehilangan yang tak mungkin kita dapatkan kembali. Tapi setidaknya kita akan mengingat penderitaan yang diberikan 2020 sebetulnya adalah cambukan agar kita bangun dan berbuat sesuatu.
Entah itu mempelajari hobi baru, mencoba kembali bugar, menghubungi teman dan orang yang kita cintai, atau apapun itu kita mencoba untuk melalui penderitaan ini bersama-sama.
Akhir kata, 2020 ingin kita optimis bersamamu, 2021. Ia berharap kelanjutan pengembangan vaksin, agar Pandemi tidak terlalu lama merongrongmu nanti.
2020 tidak ingin kau mengalami apa yang ia alami. Ia juga berharap keadilan diberikan jika dibutuhkan. Ia ingin kita bisa menjaga hubungan baik dengan orang yang kita cintai. Dan terakhir, 2020 menginginkanmu menjadi yang lebih baik.
Selamat Datang 2021!
Salam Saya,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H