Bahkan seandainya tidak menderita salah satu dari kondisi medis tersebut diatas sekalipun, kita masih bisa menarik manfaat dari peningkatan kualitas tidur yang juga dapat membantu dalam memanage diabetes. Tidak mendapatkan tidur yang di butuhkan dan merasa lelah sebagai akibatnya, kita akan lebih sulit termotivasi untuk menjaga diri sendiri, karena tidak memiliki energi atau keinginan untuk berolahraga, menyiapkan makanan sehat, atau memantau kadar gula darah dengan cermat.
Kedua, pertimbangkan untuk melakukan beberapa strategi di bawah ini :
1. Buatlah buku harian tidur. Catat kapan kita tidur dan terbangun selama beberapa minggu untuk melihat dan mendeteksi pola tidur kita. Perlihatkan buku harian itu kepada dokter.
2. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman. National Sleep Foundation di Amerika Serikat menyarankan untuk membuat kamar tidur yang sejuk dan nyaman hingga dapat mendorong kita untuk tidur, dan disiplinlah pada rutinitas kapan harus tidur dan bangun di pagi hari. Cahaya biru dari layar perangkat elektronik dapat menstimulasi otak dan menyulitkan kita untuk tidur nyeyak, jadi tinggalkan laptop dan smartphone di ruangan lain pada malam hari
3. Lakukanlah ritual pengantar tidur yang menenangkan. Meditasi, yoga, mendengarkan musik yang tenang, atau bahkan menghabiskan waktu beberapa menit dengan tenang pun dapat membantu kita rileks juga menstimulasi tubuh dan otak untuk tidur.
4. Pertimbangkanlah terapi. Terapi sleep anea kognitif (CBT) telah terbukti membantu beberapa penderita insomnia meskipun kadang dokter menyarankan menggabungkan terapi ini dengan obat untuk membantu kita tidur.
Tanyakan kepada dokter tentang pengobatan. Kita harus memastikan obat itu tidak berinteraksi dengan obat lain yang sedang kita konsumsi.atau membuat kita merasa pusing atau lesu pada hari berikutnya.
Jadi jangan pernah meremehkan pentingnya tidur atau pasrah diri jika tidak mendapatkan tidur yang kita butuhkan. Konsultasikan dengan dokter, apabila khawatir bahwa kita mungkin tidak mendapatkan cukup tidur yang berkualitas dan untuk menentukan strategi apa kiranya yang paling tepat bagi kita
Sumber : Health Grades
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI