Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mudik yang Tertunda

8 Juni 2019   05:28 Diperbarui: 8 Juni 2019   05:36 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Ant Rozetsky on Unsplash

Terkadang kita seperti camar-camar yang angkuh

Menyebrangi luas lautan  

Mendaki bukit-bukit menjulang

Kelelahan terbang ...

Sesekali memang terpikir oleh kita 

untuk kembali pulang 

Sebelum semakin lupa

pada sinar mentari

Tapi selalu saja 

Awan mendung menghalang

dan kita pun hilang arah 

Birunya laut seolah menjadi badai

yang mengkoyak koyak tubuh kita 

Sayap-sayap ini telah penuh luka 

Mungkin sekarang saatnya kita merubah haluan 

segera beralih pulang

Barangkali masih terbuka pintunya 

untuk buangkan lelah kita

** Minal Aidin Wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun