Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Makna yang Terlewat

13 Mei 2019   06:30 Diperbarui: 13 Mei 2019   06:33 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan Dia adalah sebutannya
Sosok yang tidak terlalu biasa, begitu juga panggilannya.
Tapi harus salahkan siapa ?
Kalau bukti cinta kasih itu memang tidak pernah berkembang
Sementara senandung hatipun tak jua berkumandang..

Melodi yang harusnya senada
Di mainkan bersama
Namun kala liriknya tersingkir
Tak kan pernah berarti apa-apa

Dan Dia adalah sebutannya
Kerap memang tersandung cahaya
Kemudian tertawa dan berdendang
Menuju bulan memetik bintang

Tapi di mana masa ?
Tidak! itu tidak pernah ada
Jika pun hadir di sini
Pasti berjinjit tak bersuara

Atau memang aku yang selalu alpha
Kalau pun ada, mungkin ku dengarmu terlalu cepat
Tergesa menangkap semua kata
Hingga kemudian maknanya terlewat

Tapi Tuhan
Betapa aku rindu sosok itu
Kan ku telusuri bumi seribu kali
Untuk bisa lebih dekat dengannya ketimbang sendiri

Dan Dia adalah sebutannya
Aku memang tidak pernah mengenalnya
Tapi  begitu menyayanginya
Begitu menyukai panggilannya.

Andai aku telah menemukan jalannya
Dan alasan untuk membuatnya tidak pergi
Aku belajar untuk rela
Bersahabat dengan sunyi
Jika yang kuinginkan tidak dapat kugenggam
Aku akan disini tanpa keinginan

Tapi sosok itu kurindukan
Ku jelajahi bumi ini jutaan kali
Hanya untuk mengatakan
Aku memiliki Dia meski hanya sehari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun