Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hackerville, Kota Kecil Sederhana yang Mengancam Dunia Maya

10 Februari 2019   04:26 Diperbarui: 10 Februari 2019   05:54 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hackerville 2010 by David Pearson REX / Shutterstock. Sumber website ABC News

Beberapa  waktu lalu saya sempat membaca artikel di kompas  berjudul "2,2 Milyard Pasword Email Bocor, Terparah Kedua Setelah Yahoo".

 Artikel ini mengingatkan tentang acara di ABC News yang pernah saya saksikan beberapa waktu lalu membahas film dokumenter yang di produksi oleh perusahaan Cyber Security Norton berjudul The Most Dangerous Town On The Internet.

Adalah kota kecil kira-kira dua-tiga jam dari Bucharest, Romania. Dengan populasi sekitar seratus dua puluh ribu penduduk. Kota yang terletak di bawah bukit Transylvania ini bernama Ramnicu Valcea. Nama Ramnicu Valcea  sendiri tidak begitu banyak yang tahu, karena tempat ini lebih dikenal dengan sebutan 'Hackerville'. 

Siapa yang menyangka kalau kota kecil yang sunyi dan sederhana inilah tempat para peretas dunia maya kaliber dunia berasal dan melakukan aksinya. 

Sebut saja Marcel Lazar Lehel, lebih dikenal sebagai Guccifer yang pernah meretas akun Gerge W. Bush dan keluarga dimana bakat artistik George W. Bush yang sebelumnya tidak dikenal akhirnya terungkap. 

Guccifer juga melakukan serangkaian peretasan profil petinngi lainnya seperti mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Colin Powell, dinasti Rockefeller, dan kemudian ditangkap tahun 2014. Pada tahun 2016 Guccifer mengaku bersalah untuk semua tuduhan pencurian identitas dan ilegal akses dan akhirnya diganjar hukuman penjara empat tahun. 

Disamping Guccifer ada juga peretas kaliber dunia lainnya seperti Iceman alias Robert Butyka yang meretas NASA, Rapzvan Manole Cernaianu alias Tinkode yang juga meretas Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), Pentagon, Badan Antariksa Eropa dan Angkatan Laut Inggris, dan peretas Victor Faur, yang dikenal sebagai Sirvic, yang meretas Angkatan Laut AS, Departemen Energi AS, dan entitas pemerintah AS lainnya.

Hackerville.Photo by Nick Waplington. Sumber wired.com
Hackerville.Photo by Nick Waplington. Sumber wired.com
Era komunisme membuat Rumania berada di sela-sela kemajuan teknologi selama sebagian besar abad kedua puluh. Jatuhnya komunisme di sana pada tahun 1989 menyebabkan negara itu mengalami periode gejolak ekonomi yang berkepanjangan, Revolusi Rumania mengubah semua itu. 

Kaum muda di wilayah ini haus akan inter-konektivitas dan keingin tahuan tentang dunia luar. 

Keadaan ekonomi dan keingin tahuan inilah yang justru memicu mereka untuk mahir dalam penggunaan inovatif teknologi baru yang kemudian menjadikan mereka  sebagai generasi baru peretas.

Persaingan di zaman NOW memang semakin tinggi dan ketat. Entah itu persaingan dalam bisnis maupun politik. Para pebisnis atau politikus saling berusaha dan bersaing untuk mendapatkan informasi tentang yang lain. 

Jadi peretas seperti layaknya tentara bayaran yang dibayar untuk mendapatkan informasi itu dari para pesaing. Permintaan akan informasi sangat besar. Informasi inilah yang digunakan pesaing untuk meruntuhkan lawan bisnis atau politiknya. Walaupun para peretas mengeruk keuntungan (uang) mereka menolak disebut sebagai scammer

Bagi mereka scammer itu adalah pemeras sedangkan mereka hanya meretas informasi. Tawaran bayaran yang sangat tinggi itulah yang membuat mereka cenderung memilih menjadi peretas dibanding pekerjaan-pekerjaan lain yang gajinya tidak seberapa. 

Jadi menangkap dan memenjarakan mereka sebetulnya tidak cukup, yang harus dilakukan adalah memperkerjakan mereka untuk memberantas para peretas lain. Setidaknya langkah inilah yang dilakukan oleh Google dan perusahaan perusahaan terkemuka lainnya.

'Hackerville' yang sarat akan penjahat dunia maya dianggap mengancam kestabilan dan keamanan dunia International membuat pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk bekerja sama dengan penegak hukum di Romania memberantas para peretas ini. Bahkan untuk kelancaran operasi, pihak FBI membuka kantor khusus dibsana.

Tidak dapat dipungkiri, aktivitas sehari-hari yang kita lakukan sekarang memang mengharuskan kita memasuki dunia maya. 

Sebut saja dari mulai aktivitas perbankan, belanja, sekolah, pekerjaan, transportasi, komunikasi antar sesama dan masih banyak lagi kegiatan lain yang dilakukan lewat dunia mayq. Pertanyaannya, adakah hal-hal yang bisa kita lakukan untuk melindungi data-data kita dari para peretas?

Menurut Norton Security, hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk menperkecil kesempatan bagi para peretas akun adalah menggunakan kata sandi yang kuat dengan menghindari kata sandi seperti nama binatang kesayangan, nama anak atau nama lain yang berhubungan dengan diri kita yang mudah ditebak, gantilah kata sandi secara periodik, hindari penggunaan kata sandi yang sama untuk setiap aplikasi yang kita gunakan.

Dan jangan pernah mengklik tautan atau lampiran yang dikirim oleh orang yang tidak kita kenal. Memiliki anti-virus yang paling up to date di komputer juga hal yang sangat penting. Apabila kita mendapatkan notifikasi untuk up date gadget pintar kita, segeralah melakukannya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun