Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tips untuk Mengurangi Jet Lag yang Dapat Dilakukan Sebelum Take Off

2 Januari 2019   19:20 Diperbarui: 2 Januari 2019   21:31 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semalam seorang teman menghubungi saya untuk mengucapkan selamat tahun baru dan memberi komentar atas tulisan saya beberapa waktu lalu di Kompasiana berjudul "Hal-hal Kecil yang Berpengaruh Besar Ketika Liburan", menurutnya itu sangat bermanfaat tapi dia menyayangkan  karena tidak membahas lebih mendalam soal jet lag. Maklumlah di tahun ini teman saya akan memulai suatu pekerjaan baru yang akan membuatnya sering bepergian ke luar negeri.

Dia pun dengan jujur mengakui, tidak mengerti apa jet lag itu, bagaimana rasanya dan takut kalau bisa mempengaruhi ketajaman mental serta staminanya, karena di setiap perjalanan dinasnya nanti akan makan waktu sedikitnya empat sampai lima hari termasuk menghadiri banyak rapat-rapat kerja didalamnya.

Saya yakin banyak orang-orang seperti teman saya itu di luar sana. Jadi tidak ada salahnya kalau tulisan pertama saya di tahun 2019 membahas sedikit lebih mendalam tentang jet lag.

Jet lag adalah kelelahan yang teramat sangat (ekstrim) dan dampak fisik lainnya yang kita rasakan setelah melakukan penerbangan jauh melewati beberapa zona waktu. Pada umumnya kita butuh satu hari per zona waktu untuk sembuh dari pengaruh jet lag.

Saya patut beri tepukan bahu untuk teman saya yang dengan bijaksana telah memikirkan bagaimana cara menghindari/mengurangi jet lag sebelum berangkat daripada harus menghadapinya pada saat tiba ditempat tujuan nanti.

Banyak sekali sebetulnya cara-cara yang kita bisa lakukan. Kali ini saya menyadurnya dari "Travel Medicines, Mayo Clinic, Rochester, Minnesota" yang diuraikan oleh M.Rizwan Sohail M.D.

Ada jam di dalam tubuh kita, sebutan lainnya adalah circadian rhythm  yang selalu memberikan aba-aba kapan waktu untuk tidur dan waktu untuk bangun. Jet lag terjadi karena jam tubuh kita itu masih mengikuti waktu di mana kita berasal ketimbang mengikuti waktu di tempat tujuan di mana kita berada saat itu. Semakin banyak zona waktu yang dilalui, semakin besar kemungkinan kita terserang jet lag.

Selain sulit tidur, jet lag dapat menimbulkan fatigue, tidur yang berkepanjangan di siang hari dan sulit untuk berkonsentrasi/ berfungsi seperti biasanya. Masalah gastrointestinal seperti sakit perut, buang-buang air maupun susah buang air, bahkan sakit kepala, perubahan "mood" dan perasaan tidak enak badan, adalah hal-hal yang bisa terjadi karena jet lag.

Untuk membantu menghindari jet lag, dianjurkan beberapa hari sebelum berangkat, mulailah merubah jadwal waktu sesuai atau mendekati dengan tujuan kita nanti. Contoh, kalau akan bepergian ke timur, tidurlah satu jam lebih awal setiap malam selama beberapa hari sebelum berangkat. Kalau akan bepergian ke arah barat lakukan sebaliknya, tidurlah satu jam lebih malam dari biasanya. Cukup beristirahat juga sangat penting karena kurang tidur saat memulai perjalanan akan membuat jet lag semakin parah.

Setelah memasuki pesawat, segeralah sesuaikan waktu menurut waktu di tempat tujuan, dan gunakanlah itu sebagai patokan aktivitas kita. Kalau waktu di tempat tujuan adalah malam hari, tidurlah di dalam pesawat. Jangan lupa membawa penutup mata, penyumbat telinga untuk menghindari cahaya dan kebisingan agar kita dapat dengan mudah tidur.

Tapi kalau waktu tempat tujuan adalah siang, berusahalah untuk tetap terjaga selama di pesawat. Menonton TV atau movie, bermain games yang disediakan cuma-cuma di pesawat atau olahraga kecil dalam pesawat seperti yang pernah saya tulis di artikel sebelumnya juga dapat membantu kita untuk tetap terjaga. Pada saat kita tiba di tempat tujuan, tetaplah menyesuaikan aktivitas dengan waktu yang ada di sana.

Dehidrasi juga dapat membuat jet lag semakin parah. Minumlah banyak air putih selama di pesawat. Batasi minuman yang mengandung alkohol dan caffeine, karena ini akan meyebabkan dehidrasi dan mempengaruhi tidur kita.

Eksposikan diri terhadap cahaya yang terang saat tiba di tujuan dapat membantu circadian rhythm kita beradaptasi dengan waktu yang ada.
Contoh kalau kita bepergian ke timur, eksposi cahaya matahari atau cahaya terang di pagi hari dapat membantu kita untuk beradaptasi. Kalau kita bepergian ke arah barat, manfaatkan cahaya malam hari.

Tapi kita juga harus hati-hati dalam hal ini, karena penerbangan yang sangat jauh melampaui delapanzona waktu dari tempat kita berasal, bisa membuat badan kita bingung membedakan antara cahaya di pagi hari dengan cahaya di malam hari dan ini akan memperburuk masalah tidur kita.

Cara mengantisipasinya adalah apabila kita terbang menuju ke timur melalui lebih dari delapan zona waktu, hindari cahaya terang di pagi hari, dan carilah cahaya matahari menjelang sore hari. Jika kita terbang ke barat melalui lebih dari delapan zona waktu, hindari cahaya matahari di sore hari.

Kalau pada saat kita tiba ditempat tujuan dan sulit tidur, obat yang dijual bebas seperti Tylenol PM, Advil PM atau obat lain yang mengandung melatonin dosis rendah (0,5 gram), obat tidur dengan resep dokter juga dapat membantu kita untuk mudah tidur. Tapi yang perlu diingat semua obat ini dapat menimbulkan letih dan mengantuk keesokan harinya, jadi gunakanlah ini sebagai cara terakhir.

Seandainya ada rapat-rapat penting yang harus dihadiri, dan mengharuskan kita berfungsi secara maksimal, kalau bisa usahakanlah tiba di tempat tujuan beberapa hari sebelumnya agar tubuh punya cukup waktu beradaptasi, jadi kecil kemungkinan kita merasakan pengaruh jet lag di saat-saat mental kuat dan tajam kita dibutuhkan.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang akan menempuh penerbangan jauh. Salam Tahun Baru 2019.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun