Mohon tunggu...
Widiyanti
Widiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidikan Matematika Universitas Sinngaperbangsa Karawang

Stay here!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Beri Makan Buaya" sebagai Media Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid-19

27 April 2020   22:04 Diperbarui: 26 Mei 2020   18:41 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dilansir dari Kompas.Com Jumlah pasien terinfeksi corona di dunia, hingga Senin (27/4/2020) pukul 8.41 WIB mencapai 2.994.761 kasus. dan jumlah total kasus pasien yang terjangkit virus corona di Indonesia Minggu (26/4/2020) mencapai 8.882 kasus orang. Tentu saja virus ini sangat menggemparkan seluruh dunia sehingga tidak banyak dari negara di dunia tidak siap menghadapi virus mematikan ini.

Dalam kondisi saat ini yang sangat mengkhawatirkan karena sedang mewabahnya sebuah virus dunia yaitu Covid-19, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait proses pelaksanaan belajar-mengajar selama masa pandemi Covid-19 ini. 

Kebijakan-kebijakan tersebut dikeluarkan melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease Covid-19 salah satunya yaitu Belajar Di Rumah. 

Pembelajaran pada saat pandemi ini dilakukan secara daring atau online dengan dipandu guru dan diawasi orang tua siswa. Namun, banyak siswa yang mengeluh terhadap pembelajaran daring ini karena sulit dipahami oleh siswa khususnya pada mata pelajaran matematika. Sebagai solusi untuk mendukung tercapainya pembelajaran diperlukan alternatif lain yaitu media pembelajaran sederhana yang dapat dibuat oleh siswa  untuk mengisi waktu luang selama pembelajaran di rumah.

“Beri Makan Buaya” ini adalah media pembelajaran yang berbentuk alat peraga untuk mengenal simbol matematika pada siswa Sekolah Dasar. 

Media ini akan menyimulasikan konsep simbol bilangan matematika yaitu lebih dari (>), kurang dari (<), dan sama dengan (=) serta siswa juga dapat mengasah kemampuan berhitungnya. Sehingga peserta didik dapat memperoleh pengetahuan secara mudah dan cepat. 

Selain itu, media ini memberikan sentuhan gambar alam sehingga lebih menarik dan media ini juga bisa digunakan secara berulang-ulang di rumah dalam kurun waktu yang lama.

Untuk membuat media pembelajaran ini diperlukan sedikit alat dan bahan saja seperti¸ gunting, kardus, karton, kertas origami, paku payung, double tape dan magnet tempelan atau kancing. Konsep dari media pembelajaran ini adalah membuat magnet seolah-olah menjadi makanan buaya, dan menaruh magnet-magnet tersebut di sebelah kanan dan sebelah kiri buaya. 

Buaya adalah hewan yang rakus, sehingga buaya hanya makan makanan yang berjumlah banyak, sehingga apabila makanan di sebelah kanan lebih banyak daripada di sebelah kiri maka mulut akan membuka kearah kanan, dengan seperti itu secara otomatis sang buaya akan membentuk simbol matematika bahwa jumlah bilangan sebelah kanan lebih besar daripada di sebelah kiri (<). 

Begitu pula sebaliknya, apabila di sebelah kanan lebih sedikit dibandingkan di sebelah kiri, maka mulut buaya akan terbuka menghadap ke sebelah kiri sehingga secara otomatis membentuk simbol matematika (>). 

Apabila jumlah di kedua sisinya sama banyak, maka Buaya akan kebingungan memilih sehingga dia berada di tengah dengan keadaan mulut terbuka sepenuhnya, secara otomatis akan membentuk simbol sama dengan (=).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun