Kedua jenis gula ini memiliki manfaat kesehatan yang membuatnya lebih disukai daripada gula putih. Gula semut mengandung mineral seperti magnesium, potassium, dan zinc, yang penting untuk kesehatan tubuh. Selain itu, ia memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, sehingga lebih aman bagi penderita diabetes.
Gula palem juga menawarkan sejumlah manfaat. Ia kaya akan vitamin dan mineral, termasuk vitamin B dan zat besi. Indeks glikemiknya yang rendah juga membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik untuk pemanis. Keduanya tidak melalui proses pemurnian yang agresif, sehingga mempertahankan lebih banyak nutrisi dibandingkan gula putih.
Penggunaan dalam Masakan
Dalam penggunaan sehari-hari, gula semut sering digunakan dalam berbagai hidangan penutup, seperti kue tradisional, dodol, dan kolak. Rasa karamel yang kaya membuatnya sempurna untuk makanan yang membutuhkan kedalaman rasa. Gula semut juga bisa digunakan dalam minuman, seperti teh atau kopi, untuk memberikan sentuhan manis yang khas.
Gula palem, di sisi lain, sangat populer dalam masakan Asia Tenggara. Ia sering digunakan dalam pembuatan saus, sup, dan hidangan penutup. Rasa manisnya yang ringan membuatnya ideal untuk memberikan sentuhan manis pada masakan gurih. Misalnya, dalam hidangan seperti rendang atau nasi goreng, gula palem bisa menambah keseimbangan rasa tanpa mendominasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H