Mohon tunggu...
Widiya Fismawati
Widiya Fismawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang Mahasiswa

Saya memiliki hobi dibidang design graphic

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sang The Iron Lady Menteri Luar Negeri Perempuan Pertama di Indonesia

1 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 1 Juni 2024   18:29 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Avrillia P. Widiya Fismawati Oktafiana Silvi R.

Selain itu, Retno juga menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan situasional, di mana ia menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dengan situasi yang dihadapi. Gaya ini sangat penting dalam konteks diplomasi internasional yang sering kali memerlukan penanganan yang berbeda-beda tergantung pada dinamika politik dan hubungan antar negara.

Beberapa teori kepemimpinan yang relevan dalam konteks kepemimpinan Retno Marsudi meliputi teori kepemimpinan transformasional dan teori kepemimpinan situasional. Teori transformasional, seperti yang dikemukakan oleh Burns dan Bass, menekankan pada pengembangan pengikut melalui inspirasi dan motivasi yang tinggi, serta pentingnya memiliki visi yang jelas dan kemampuan untuk menavigasi perubahan. 

Di sisi lain, teori kepemimpinan situasional yang dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard, menunjukkan bahwa pemimpin efektif harus mampu menyesuaikan gaya mereka berdasarkan kebutuhan tim dan tugas yang ada. Ibu Rento Marsudi sering menunjukkan kemampuan ini dalam menghadapi berbagai tantangan diplomatik, seperti dalam negosiasi internasional dan penanganan krisis kemanusiaan.

Teori kepemimpinan Sang "The Iron Lady" yang menonjol yaitu kepemimpinan sosial. Ibu Retno memiliki jurus ampuh dalam membangun relasi dengan perwakilan negara lainnya. Kemampuan interpersonal yang kuat telah terlihat dalam diri beliau yang tidak hanya terpancar dari kharismanya dalam berpidato pada berbagai acara formal. 

Akan tetapi, beliau juga kerap kali membangun kedekatan dengan setiap partner-nya melalui kegiatan non formal. Dengan adanya obrolan ringan secara personal, Ibu Retno Marsudi mampu menjalin hubungan akrab dengan para pejabat tinggi negara lain. Yang dapat mendorong kelancaran komunikasi diplomatis dalam sederet forum internasional itu karena sikap keakraban beliau. 

Kebijakan luar negeri Indonesia di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo telah menunjukkan perhatian yang lebih besar terhadap urusan domestik, tetapi juga terbuka untuk berkontribusi pada isu-isu global seperti diplomasi ekonomi dan poros dunia maritim. 

Dalam konteks peran perempuan, Ibu Retno Marsudi sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, telah menunjukkan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan peran perempuan dalam diplomasi. Beliau yang sebelumnya adalah Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, kemudian dilantik sebagai Menteri Luar Negeri pada tahun 2014 dan telah menjabat sejak itu. Selama masa jabatannya, Indonesia telah mencapai beberapa prestasi, termasuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan anggota Dewan HAM PBB.

Ibu Retno Marsudi telah menekankan pentingnya peran perempuan dalam diplomasi, terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ia juga telah mendorong hubungan bilateral antara Indonesia dengan Peru, yang telah meningkatkan nilai perdagangan sebesar 5,3%. Ibu Retno juga telah menunjukkan kemampuan dalam meningkatkan kerjasama dengan negara-negara di Asia-Pasifik dan Eropa.

Dalam diplomasi, Retno Marsudi telah menunjukkan gaya kepemimpinan transformasional yang didasari nilai-nilai, keyakinan, serta visi dan misi organisasi. Gaya ini telah mempengaruhi negara lain untuk bersedia bekerjasama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Retno juga telah menerima beberapa penghargaan, termasuk Order of Merit dari Raja Norwegia, Ridder Grootkruis in de Order van Oranje-Nassim dari Raja Belanda, Agen Perubahan dari UN WOMEN, dan El Sol del Peru dari pemerintah Peru.

Jadi Retno Marsudi, yang sering disebut "Iron Lady atau Wanita Besi" dalam diplomasi Indonesia, telah mencapai banyak hal dalam kariernya yang menjadikannya layak menerima julukan tersebut. Berikut adalah beberapa bukti pencapaian penting yang mendukung reputasi dan julukan tersebut

1. Menteri Luar Negeri Wanita Pertama Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun