Perasaan sedih yang mendalam/depresi
Stress pasca trauma
Perilaku agresif atau ketakutan berlebihan pada anak yang menyaksikan kekerasan. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan KDRT berisiko tinggi mengalami kesulitan dalam hubungan sosial dan berpotensi mengulangi pola kekerasan di masa depan.
Menghentikan KDRT adalah Peran Semua Orang
Mengakhiri KDRT membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Baik dari masyarakat dan juga pemerintah. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghentikan KDRT:
Meningkatkan Kesadaran
Edukasi tentang KDRT perlu ditingkatkan di berbagai komunitas, sekolah, dan tempat kerja untuk menghapus stigma yang membuat korban takut berbicara.Memberikan Dukungan untuk Korban
Korban KDRT membutuhkan tempat yang aman untuk melapor dan perlindungan hukum. Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), lembaga perlindungan perempuan, serta hotline KDRT seperti 129 atau WhatsApp 08111-129-129 siap membantu korban.Penegakan Hukum
Pelaku KDRT harus diadili sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Hal ini penting untuk memberikan efek jera dan perlindungan bagi korban.Dukungan Psikologis
Bantuan psikologis bagi korban dan keluarga sangat penting untuk memulihkan kondisi mental dan mencegah trauma berkepanjangan.Penguatan Keluarga
Program pemberdayaan keluarga dan pembinaan komunikasi yang sehat dapat mencegah konflik rumah tangga berujung pada kekerasan.
Mengubah Budaya Diam Menjadi Gerakan Perlawanan