Mohon tunggu...
Ayu Widiya
Ayu Widiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Currently studying Psychology at Airlangga University

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stop KDRT: Kenali dan Cegah Potensinya

23 Desember 2024   21:29 Diperbarui: 24 Desember 2024   08:56 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Freepik) 

Perasaan sedih yang mendalam/depresi

  • Stress pasca trauma

  • Perilaku agresif atau ketakutan berlebihan pada anak yang menyaksikan kekerasan. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan KDRT berisiko tinggi mengalami kesulitan dalam hubungan sosial dan berpotensi mengulangi pola kekerasan di masa depan.

  • Menghentikan KDRT adalah Peran Semua Orang

    Mengakhiri KDRT membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Baik dari masyarakat dan juga pemerintah. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghentikan KDRT:

    1. Meningkatkan Kesadaran
      Edukasi tentang KDRT perlu ditingkatkan di berbagai komunitas, sekolah, dan tempat kerja untuk menghapus stigma yang membuat korban takut berbicara.

    2. Memberikan Dukungan untuk Korban
      Korban KDRT membutuhkan tempat yang aman untuk melapor dan perlindungan hukum. Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), lembaga perlindungan perempuan, serta hotline KDRT seperti 129 atau WhatsApp 08111-129-129 siap membantu korban.

    3. Penegakan Hukum
      Pelaku KDRT harus diadili sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Hal ini penting untuk memberikan efek jera dan perlindungan bagi korban.

    4. Dukungan Psikologis
      Bantuan psikologis bagi korban dan keluarga sangat penting untuk memulihkan kondisi mental dan mencegah trauma berkepanjangan.

    5. Penguatan Keluarga
      Program pemberdayaan keluarga dan pembinaan komunikasi yang sehat dapat mencegah konflik rumah tangga berujung pada kekerasan.

    Mengubah Budaya Diam Menjadi Gerakan Perlawanan

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun