Hal ini juga diperkuat oleh sebuah riset yang dilakukan oleh Norah C. Hass, Trent D. Weston, dan Seung Lark-Lim dari University Of Missouri --Kansas City pada 2016 lalu. Riset ini melibatkan 38 peserta yang diminta melihat tiga foto wajah pria dengan tiga ekspresi berbeda yaitu sedih, netral, dan senang. Kemudian mereka diharuskan menentukan usia pria dengan rentang 30-65 tahun pada masing-masing ekspresi.
Hasilnya, wajah sedih dianggap lebih tua daripada usia sebenarnya, sementara wajah senang malah dianggap berusia lebih muda dari usianya. Hasil penelitian ini membuktikan anggapan tentang senyum yang memang membuat orang terlihat lebih awet muda. Luar biasa!
Saya jadi teringat sebuah cerita tentang seorang guru muslim yang pada suatu pagi tengah membuat secangkir teh hangat. Pagi itu, baru saja hendak menyesap teh buatannya, bel berbunyi. Ia harus buru-buru masuk kelas dan mengajar. Kemudian ia mellihat seorang OB masuk dan membersihkan lantai. Sambil tersenyum, ia memberikan teh hangat itu kepada OB.Â
Baginya, itu merupakan hal yang kecil, namun bagi OB itu adalah hal terbaik yang didapatkannya di tempat itu. Selama 3 tahun OB bekerja di sekolah itu, tak satupun guru dan petinggi  yang tersenyum dan berbicara kepadanya, apalagi memberikan secangkir teh.
Lihat? Betapa besarnya pengaruh sebuah senyum bagi seseorang. Senyuman bisa memancarkan aura tulus terbaik dari dalam dirimu. Senyuman bisa memberikan energi baru bagi mereka yang menerimanya. Senyuman bisa menguatkan hati yang sedang rapuh.Â
Senyuman bisa menjadi motivasi pendorong semangat diri untuk menjadi lebih baik lagi. Smile is the key that fits the lock of everybody's heart cause we shall never know all the good that a simple smile can do. So, sudahkah kamu tersenyum hari ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H