Mohon tunggu...
Widi Sofiah
Widi Sofiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Layaknya senja yang menggurat nabastala. Aku berharap dapat memberikan kehangatan dan kebahagiaan. Meski, sementara dan dengan cara sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Music

Benarkah K-Pop Menyembuhkan Luka Si Melankolis?

13 Juni 2024   18:14 Diperbarui: 13 Juni 2024   18:27 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Kamu adalah rumah ketika dunia ku tidak baik-baik saja" 

Saya pernah melihat kalimat tersebut dari postingan salah seorang fans dari  idol K-Pop Korea yang cukup terkenal. Kemudian, saya baca isi komentarnya yang kurang lebih seperti ini.

"Terima kasih karena kalian aku bertahan"

"Kalau gak kenal K-Pop mungkin aku udah gak baik-baik aja"

"Meski semua yang mereka lakukan adalah kebohongan, aku tetap berterima kasih karena dengan ada mereka aku jadi tahu rasanya bahagia "

Sejenak saya termenung, apakah pengaruh idol K-Pop sejauh itu? Atau mereka yang terlalu ambil pusing drama kehidupan dan melebih-lebihkan apa yang dirasakan?

Namun, semua itu terjawab ketika saya  sendiri mencoba menelusuri apa yang mereka lakukan. Ternyata, benar adanya. Setelah saya menonton beberapa video tentang idol K-Pop, mood saya menjadi jauh lebih baik. Apakah saya termasuk sosok melankolis juga?

Entahlah, karena sejauh ini video yang saya tonton sebagian besar mengandung hiburan dan humor yang cukup menarik. Kalau dalam ilmu psikologi sih, sikap dan sifat yang mereka tunjukan cenderung mengandung positivisme atau sesuatu yang dapat menumbuhkan kebahagiaan, energi positif, dan kesejahteraan psikologis bagi yang menontonnya.

 Untuk itu, saya ingin mengingatkan bahwa di dunia ini tidak ada yang sepenuhnya jahat dan tidak ada yang sepenuhnya baik. Namun menghargai apa yang di senangi atau hobby yang dimiliki orang lain adalah sesuatu yang hebat dan harus ditumbuhkan dalam diri kita masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun