Mohon tunggu...
Widi Sofiah
Widi Sofiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Layaknya senja yang menggurat nabastala. Aku berharap dapat memberikan kehangatan dan kebahagiaan. Meski, sementara dan dengan cara sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Selingkuh Bukanlah Pembenaran dari Ketidaksempurnaan

13 Juni 2024   17:11 Diperbarui: 13 Juni 2024   17:13 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di time line aplikasi burung biru atau sekarang yang lebih dikenal dengan sebutan X, sedang dipenuhi dengan isu-isu perselingkuhan.

 Terbaru, isu suami sebut aja (B) yang tega berselingkuh dari istrinya (A). Padahal posisi istrinya sedang hamil besar dan membutuhkan dukungan baik fisik maupun psikis. Namun, suami (B) dengan bangganya memilah milih perempuan lain untuk melepas nafsu sesaat dan memamerkan perbuatan tercela itu di laman second account instagramnya dengan caption "Selingkuh dulu gaksii mumpung istri lg hamil gede "

Saya benar-benar merasa sedih dan kecewa. Mengapa semudah itu melanggar sumpah pernikahan hingga menyakiti pasangan yang dulu diperjuangkan (?) 

Jika ada yang menjawab karena suami membutuhkan tempat untuk melepaskan nafsunya, karena sikap istrinya yang kurang baik, karena istrinya tidak bisa memenuhi semua keinginan suami, dan sudah tidak ada kecocokan antara diantara keduanya.

Lantas, apakah selingkuh termasuk satu-satunya jalan yang tepat untuk dilakukan??

Tidak! Tidak!

Dengan alasan apapun perselingkuhan tidak dibenarkan, baik dari segi agama maupun hukum negara. Selingkuh adalah penyakit yang tidak bisa hilang sepenuhnya namun dapat  diupayakan untuk sembuh jika pengidapnya sudah menyadari keberadaan penyakit yang dimiliki dan bersungguh-sungguh ingin sembuh dengan menunjukkan perubahan yang nyata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun