Menonton Film Animasi Studio Ghibli sebagai Media Healing

Jika mendengar tentang studio Ghibli sontak kita langsung teringat tentang beberapa film ikonik seperti My Neighbor Totoro (1988), The Wind Rises (2013), Howl’s Moving Castle (2004), Ponyo on the Cliff by the Sea (2008), dan tentunya ada Spirited Away (2001) yang berhasil memenangkan piala Oscar.

Sang animator yaitu Hayao Miyazaki sukses menjelma sebagai masterpiece dalam pembuatan setiap karya-karyanya, Hayao Miyazaki juga dikenal sebagai salah satu pendiri dari studio Ghibli itu sendiri, bersama dengan Toshio Suzuki, Isao Takahata, Yasuyoshi Tokuma, pada tahun 1985 tepatnya di kota Tokyo Miyazaki san dan kawan-kawan mendirikan studi Ghibli untuk pertama kalinya.

Studio Ghibli sendiri sudah menciptakan total 45 film sejak didirikanya studio itu sendiri dengan film Nausicaa of the Valley of the Wind yang digarap pada tahun 1984.

Sumber gambar: Instagram.com/ ghiblidiary 

Salah satu film ikonik dari studio Ghibli adalah The Wind Rises, film animasi dokumenter yang mengangkat kisah nyata insinyur aeronautika dari Jepang yang hidup pada masa perang dunia II, Jiro Horikoshi. Film lain yang ikonik dari studio Ghibli adalah My Neighbor Totoro, menceritakan tentang 2 anak yang berteman dangan mahluk yang bernama Totoro sebagai tetangganya. 2 karya dari Hayao Mizayaki itu saja sudah cukup untuk menggambarkan ikoniknya dari studio Ghibli itu sendiri.

Artstyle dari studio Ghibli yang menjadi karakteristik dan tingkat imajinasi dari Hayao Mizayaki sukses membuat penonton menikmati setiap karya-karyanya. Visualisasi dari latar dan film yang menunjukan pemadangan yang indah dengan detail yang menakjubkan di tambah dengan imajinasi dari Hayao Miyzaki, membuat setiap film animasi studio Ghibli selalu ditunggu oleh para penggemar.

Sumber gambar: Instagram.com/ ghiblidiary 

Faktor yang mempengaruhi film animasi studio Ghibli dipakai sebagai media healing:

Karakteristik Artsyle Hayao Miyazaki

Sang maestro Hayao Miyazaki memadukan Japanese (anime/manga) dengan animasi Amerika yang menghasilkan kombinasi yang sangat unik dan tidak biasa. Hal yang mendasari penggabungan kedua artsyle tersebut adalah terkuak fakta karena Miyazaki sendiri sering berpergian ke banyak tempat dengan menjadikan dirinya sebagai anak-anak.

Miyazaki menggunakan beragam teknik animasi yang inovatif dan tentunya kreatif dalam menggambarkan berbagai pemandangan alam, tampilan lingkungan, dan ciri khusus dalam penggambaran tokohnya. Konsep realistis dan kreatif melebur menjadi satu dalam setiap karyanya, hal ini yang mendasari bagaimana penonton dapat terbawa suasana dalam setiap filmnya.

Imajinasi yang kuat sang maestro Hayao Miyazaki

Dengan berpergian ke berbagai tempat dengan menjadikan dirnya sebagai anak kecil tentunya imajinasi dari Miyazaki terus berkembang dan tidak biasa.

Menurut Direktur The Institute for Neuro-Physiological Psychology Sally Goddard Blythe, mengasah daya imajinasi anak akan memberikannya kemampuan untuk memecahkan masalah ketika ia dewasa. “Imajinasi dapat membantu anak untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, menciptakan ide baru, sudut pandang baru, dan berpikir kritis terhadap berbagai hal yang ada dalam hidupnya,"

Contoh tingkat imajinasi yang kuat dari Miyazaki digambarkan dalam film The Wind Rises tentang bagaimana menggambarkan bencana gempa, kedua ada dalam film The Secret World of Arrietty (2010) tentang bagaimana jika ada ras manusia kecil dalam kehidupan manusia normal, dan yang terakhir dalam film Ponyo on the Cliff by the Sea (2008) tentang bagaimana jika ikan ingin menjadi manusia, lalu ada juga scene mainan perahu otok-otok yang dihidupkan menggunakan lilin untuk digunakan dalam mencari ibu dari Sousuke dalam filmnya.

OST dari Joe Hisaishi yang menenangkan

Mamoru Fujisawa atau yang lebih dikenal sebagai Joe Hisaishi adalah seorang komposer dari sejumlah soundtrack film Ghibli, sampai saat ini OST yang masih banyak didengar penikmat musik adalah Merry Go Round of Life dalam film Howl's Moving Castle (2004) ada juga One Summer Day dalam film Spirited Away (2001).

Sumber gambar: Dokumen pribadi / Jumlah pendengar Joe Hisaishi pada platform spotify

Dalam platform Spotify lagu dari Joe Hiasihi telah didengar sebanyak 4.339.054 pengguna Spotify saat artikel ini dibuat, Joe Hisaishi menggunakan aliran musik instrumental yang dikombinasikan dengan genre musik barat dan Jepang yang menghasilkan musik yang sangat tenang untuk didengarkan. Banyak video cinematic tentang alam yang menggunakan musik dari sang komposer Joe Hisaishi pada videonya yang dipublish pada platform media sosial.

Kristianto mengatakan bahwa nada dasar suatu musik menjadi salah satu media yang dapat mempengaruhi psikologi atau emosi seseorang (Hartanto, 2014). Artinya musik adalah salah satu elemen penting dalam sebuah film, karena dengan adanya musik dapat mempengaruhi sisi psikologis atau emosi dari para penonton. Joe Hisaishi sukses menyentuh emosi penonton dengan musiknya yang dijadikan OST dalam film Ghibli dengan ciri khas Genre Instrumentalnya.

 Pada perkembangan teknologi ini healing bukan sesuatu yang mahal, tergantung dengan bagaimana cara kita menikmatinya. Salah satu cara healing dari kehidupan sejenak adalah dengan menonton film kesayangan, studio Ghibli adalah salah satu studio yang memproduksi film animasi yang mempunyai karakteristik dalam artstylenya. Visualisasi dan musik dalam setiap film Ghibli mempunyai ciri khas tersendiri, Pemandangan indah, karakter yang tidak biasa, dan musik yang menenangkan mampu membuat rileks pikiran untuk sejenak.