Mohon tunggu...
Widi Nugroho Ary Purwoko
Widi Nugroho Ary Purwoko Mohon Tunggu... Guru - Aku bukan siapa bagimu, tetapi siapa bagi dia

EKSPRESI JIWA YANG BERMAKNA DENGAN RASA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Konflik dan Pengalaman Belajar

17 Juni 2022   13:01 Diperbarui: 17 Juni 2022   13:18 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan manusia yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sedangkan pendidik adalah orang yang mendidik, yakni orang yang memberikan ilmu atau  pengetahuan baru bagi orang lain secara kontinyu dan berkesinambungan.

Guru adalah pendidik, di mana telah diketahui pengertian mendidik dan pendidikan, maka guru akan menempatkan diri setepat-tepatnya sebagai pendidik. Guru memberi ilmu pengetahuan sebatas kemampuan murid  dengan kata lain sesuai kurikulumnya, memberi didikan sesuai dengan usianya. Guru sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab moral untuk  mengayomi dan memberi kedamaian kepada muridnya, Guru seakan pengubah sesuatu yang masuk menjadi kesejukan, kedamaian, serta kenyamanan. Apa maksudnya?

Guru menempatkan diri pada posisi penyelamat. Banyak murid dalam kelas membawa berbagai permasalahan di luar kelas karena pada jaman sekarang ini murid sudah memulai berinteraksi dengan lingkungan yang berbeda-beda dan karena usia perkembangan, tidak jarang terjadi selisih paham. Misalnya lingkungan anak jalanan, lingkungan pemotor, lingkungan fans sepak bola, lingkungan industri kecil, lingkungan persaingan tingkat ekonomi, dan lainnya. Di sekolah, guru akan memandang lingkungan sekolah adalah lingkungan belajar, hal ini sudah tidak jamannya,  tetapi memandang sekolah tempat mengubah permasalahan murid yang di bawa dari laur sekolah menjadi pengalaman yang berguna bagi murid untuk mendewasakan diri dan sesuai kebutuhannya.

Keberhasilan suatu pendidikan terwujud  jika guru sebagai pendidik dapat mengubah "konflik" menjadi "pengalaman belajar" untuk mendewasakan diri para murid dan profesional guru. Sehingga di sekolah merupakan pengubah segala bahan  menjadi pengetahuan baru atau pengalaman baru, jangan sampai sekolah  sebagai produk ajang persaingan atau pembentuk konflik dan terbawa ke lingkungan luar sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun