Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menikmati Sisa Kejayaan Es Krim Woody

28 Desember 2024   21:40 Diperbarui: 29 Desember 2024   12:37 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketuklah pagar besi itu dan penjual akan mendatangi Anda (foto: widikurniawan)

Barangkali, bagi kalangan gen Z dan gen Alpha bakal merasa asing dengan brand "Woody Super Ice Cream". Tetapi bagi kalangan generasi 90'an, khususnya yang tinggal di wilayah Jabodetabek, es krim Woody boleh dibilang termasuk populer dan legendaris.

Walau, saya yang masa remajanya di era 90'an, sebenarnya tidak begitu familiar dengan es krim Woody yang konon lahir sejak tahun 1980-an. Maklumlah, masa kecil saya tumbuh dan tinggal di Jawa Tengah, hanya sesekali pernah melihat logo es krim itu di majalah atau di televisi.

Bahkan saat ikut study tour ke Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah, saya tak sekalipun membelinya padahal banyak gerai atau penjual dengan sepeda yang menjajakan es krim tersebut. Wajarlah, bagi saya yang anak desa, es krim termasuk jajanan yang tak terpikir untuk bisa dibeli. Terlalu mewah bagi saya saat itu.

Ketuklah pagar besi itu dan penjual akan mendatangi Anda (foto: widikurniawan)
Ketuklah pagar besi itu dan penjual akan mendatangi Anda (foto: widikurniawan)

Kini, setelah sekian lama tinggal di daerah Bogor, saya baru ngeh beberapa bulan terakhir ini kalau pabrik es krim Woody ada di Jalan Raya Bogor, Jatijajar, Depok. Hanya sekitar 25 menit berkendara dari rumah saya.

Fakta yang membuat saya tercengang, pabrik es krim itu masih beraktivitas meskipun dari luar terlihat seperti bangunan yang selalu tutup. Mereka masih memproduksi es krim dan berjualan di pabrik itu.

Tak hanya pabrik dan gerai berjualan, di halaman sisi gerai itu masih terlihat sisa-sisa permainan anak dan bangku-bangku taman. Sebelumnya, area tersebut memang sebuah taman bermain anak-anak lengkap dengan perosotan dan ayunan bagi pengunjung.

Area playground itu sekaligus menjadi tempat makan di tempat atau dine in. Tapi sejak pandemi Covid-19 lalu area itu mulai ditutup, dan jadilah sepi seperti saat ini.

Ketika saya datang, Sabtu siang (28/12/2024), pabrik terlihat sepi dan tertutup dengan pagar besi berongga. Ada seorang abang parkir yang menyambut kedatangan saya.

"Ada yang jualan Pak?" tanya saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun