Saya dan rekan-rekan, memesan Kapah yang dimasak asam manis maupun Kapah yang direbus tanpa bumbu alias original. Tak hanya itu, hidangan udang goreng juga wajib dipesan, selain minuman air kelapa muda yang identik dengan suasana pantai.
Ternyata, Kapah ini memang di atas ekspektasi. Daging kerangnya terasa segar dan nikmat. Saya bahkan tak pernah merasakan jenis hidangan kerang senikmat itu.
Barangkali kalau dibawa ke Jakarta, menu seperti itu hanya bisa dinikmati di restoran kelas atas dan pastinya bakal sangat mahal dengan rasa yang tak sebesar ini. Tapi kali ini di atas bangku kayu yang dipaku seadanya, di tepian Pantai Amal, saya bersyukur bisa menikmati kuliner yang bagi saya mewah dari sisi citarasa dan suasana.Â
Sementara udang goreng yang disajikan, terasa manis dan kenyal dagingnya. Segar dan tak bau amis. Sudah cukup "lauk-able" ketika dilahap sebagai teman nasi putih hangat dan sambal merah merona.Â
Pantai Amal sendiri tak jauh dari pusat Kota Tarakan, hanya sekitar 11 kilometer dengan jalanan yang lancar dan tentunya bebas macet. Pantai ini menjadi salah satu destinasi yang kian populer bagi mereka yang mengunjungi Kota Tarakan, kota paling ramai di Provinsi Kalimantan Utara, melebihi ibu kota provinsi yakni Tanjung Selor.
Deretan warung kayu di tepian Pantai Amal, menjadi magnet utama tempat ini. Ya, ke Pantai Amal tanpa menikmati hidangan seafood, khususnya kerang Kapah, tentu tidak afdol.Â
Nikmatilah, maka kau akan merindukannya ketika meninggalkan pantai itu.