Siapapun yang melintasi Jalan Baru Pemda yang menghubungkan Cibinong-Bojonggede, di Kabupaten Bogor, pasti akan kagum dengan rindangnya pepohonan raksasa di sepanjang jalan tersebut.
Jalur tersebut bukanlah jalur yang rawan kemacetan, bahkan cenderung sepi di banyak waktu tertentu. Dan melintasinya saat pagi atau sore di cuaca yang cerah, seolah masuk ke dunia yang berbeda nan penuh romansa. Syahdu rasanya.
Hanya saja, selalu ada tapinya. Ya, sejuknya jalur yang dinaungi pepohonan besar, tapi tak diimbangi dengan jalanan yang mulus, karena di banyak titik masih banyak lubang dan tambalan aspal di jalan yang tidak rata.
Namun, lupakan sejenak soal kualitas jalan yang "hmm begitulah". Saya justru merasa khawatir dengan keberadaan pohon-pohon raksasa itu di kala musim dan cuaca yang tidak jelas sekarang ini.
Sabtu sore kemarin (05/10/24), langit mendung terlihat pekat di atas langit Cibinong. Saya yang tengah berkendara menuju rumah, merasa khawatir jika tiba-tiba air hujan tumpah diiringi amarah dari langit.
Benar saja, tak lama kemudian, hujan sederas-derasnya jatuh tanpa basa-basi. Tak hanya itu, angin kencang turut menjadikan hujan deras menjadi semakin seram.
Saat saya melintas di jalan itu, nuansa seram naik level menjadi horor. Betapa tidak, hujan deras featuring angin kencang itu mengusik ketenangan pohon-pohon raksasa di sepanjang jalan.
Saya bisa melihat jelas betapa ranting-ranting dan dedaunan pohon-pohon itu bergoyang, terombang-ambing tak tentu arah. Bahkan ada bagian-bagian pohon yang menjuntai terkena angin, dan bisa saja menyambar pengendara yang lewat. Ngeri!
Saya hanya bisa berharap pohon-pohon itu kuat menahan diri, menahan ranting-rantingnya agar tidak patah atau terlempar menimpa pengguna jalan.