Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Atletik Artikel Utama

Joki Strava, Jasa Unik untuk Lari dari Kenyataan

4 Juli 2024   10:03 Diperbarui: 4 Juli 2024   10:20 1592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu banyak orang beranggapan bahwa olahraga paling murah itu ya lari. Tapi makin ke sini, anggapan tersebut mulai tidak tepat lagi.

Sebagian orang kini bakal malas lari dan malu jika tidak memiliki sepatu lari yang keren dan mahal. Demikian juga outfit lainnya, seperti baju, celana, kacamata, topi, hingga smartwatch.

Fenomena banyaknya even fun run di berbagai kota semakin menegaskan bahwa lari tak lagi tentang olahraga. Lari sudah menjadi gaya hidup dan salah satu penanda sosial seseorang.

Okelah masih wajar dan sah-saja jika gaya selangit sebanding juga dengan kemampuan larinya. Masih boleh kok rajin mengunggah konten lari karena dia benar-benar berlari dan mampu menyelesaikan rute di setiap even yang diikuti.

Namun, yang tidak habis pikir dan di luar nalar adalah ketika seseorang justru menggunakan jasa joki Strava hanya untuk sekedar pamer di media sosial.

Padahal dengan menggunakan jasa tersebut, sebenarnya orang itu tidak benar-benar berlari alias mager. Bisa jadi ia malah rebahan saja di kamarnya.

Cukup bayar orang untuk berlari dan hasil rekaman Stravanya diklaim jadi miliknya. Unggah story, dan harapannya banyak orang bakal terkagum-kagum.

Orang ini tidak lari dalam arti sebenarnya, tapi lari dari kenyataan.

Memang di satu sisi membuktikan bahwa banyak orang Indonesia yang kreatif. Jasa joki Strava hampir serupa dengan jasa-jasa unik dan aneh lainnya macam jasa sewa iPhone, jasa screenshot iPhone, hingga jasa sewa pacar.

Ada unsur kebutuhan untuk diakui dan diperhatikan sehingga jasa-jasa semacam itu laku. Era media sosial memang salah satunya membentuk orang-orang yang butuh pengakuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun