Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gara-gara Material Crane Jatuh, MRT Jakarta Hentikan Layanan

30 Mei 2024   21:16 Diperbarui: 31 Mei 2024   00:03 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernyataan PT Hutama Karya melalui twitter

Untung ada ojek online, penyelamat di kala transportasi massal sedang darurat karena gangguan.

Ya, sebagian besar memang memilih untuk beralih ojek online dibandingkan bus Transjakarta.

Alasannya tentu logis, karena saat jam sibuk sore hari bus Transjakarta tentu sedang padat-padatnya. Ditambah limpahan penumpang MRT Jakarta, tentu tak terbayangkan lagi bertambahnya kepadatan penumpang.

Termasuk saya yang pada akhirnya memilih naik ojek online untuk membawa saya ke Stasiun KRL Duren Kalibata. Walau ongkos lebih mahal, setidaknya ojek bisa nyelip-nyelip dan mencari jalan alternatif menghindari kemacetan.

Ojek online menjadi alternatif moda (foto: widikurniawan)
Ojek online menjadi alternatif moda (foto: widikurniawan)

Hingga tulisan ini dibuat atau empat jam setelah kejadian, belum ada tanda-tanda dan rilis informasi tentang kapan MRT Jakarta bisa kembali beroperasi melayani penumpang.

Jika sampai memakan waktu lama, tentu menjadi sebuah kerugian besar bagi MRT Jakarta dan tentunya bagi masyarakat penggunanya.

Pihak kontraktor Hutama Karya melalui twitter sudah merilis permintaan maaf atas kejadian tersebut. Tapi tentu saja perlu diselidiki lebih lanjut apa penyebab terjadinya insiden itu.

Pernyataan PT Hutama Karya melalui twitter
Pernyataan PT Hutama Karya melalui twitter

Bisa jadi pihak kontraktor tersebut bisa bertanggung jawab serta mengganti rugi terhadap MRT Jakarta dan pihak terkait. Tapi, tentu saja tidak akan memberikan ganti rugi kepada masyarakat yang terdampak.

Hmm, ya kali Hutama Karya mau ganti ongkos ojek yang saya keluarkan beserta kerugian waktu yang saya alami. Belum lagi risiko masuk angin gara-gara ngojek sekitar 5 kilometer. Ah, mana mungkin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun