Petugas tersebut menyapa satu demi satu orang yang akan naik ke lift dan menjelaskan situasi yang terjadi. Ia juga dengan sabar menjawab setiap pertanyaan orang-orang yang datang.
Antara kaget, kesal dan takjub, campur aduk jadi satu di pikiran saya.
Pertama, kaget karena peristiwa semacam ini mungkin baru pertama kali, dan selama ini perjalanan MRT Jakarta hampir selalu tepat waktu dan nyaris minim gangguan operasional.
Kedua, tentu saja kesal karena perjalanan menjadi terganggu dan saya mesti memikirkan alternatif moda selanjutnya.
Ketiga, jujur saya takjub melihat penanganan pihak MRT Jakarta. Dari mulai petugas yang sigap menjelaskan kepada calon penumpang sebelum masuk ke area stasiun, hingga informasi yang cepat dan jelas melalui media sosial.
Tak hanya informasi tentang gangguan, MRT Jakarta juga memposting tentang tata cara refund bagi penumpang yang terlanjur berada di dalam area stasiun dan sudah melakukan pembayaran tiket.
Calon penumpang memang kecewa dan bingung, tapi bisa memaklumi kondisi yang terjadi.
Berdasarkan pengamatan di sekitar Stasiun ASEAN, banyak orang kemudian beralih ke bus Transjakarta dan ojek online.
Bahkan, area dekat lift Stasiun ASEAN menjadi titik jemput ojek online yang lebih ramai dari biasanya.