Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jalur Sepeda di Jakarta, Sudah Terlambat Puluhan Tahun?

13 Mei 2024   21:25 Diperbarui: 14 Mei 2024   09:00 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur sepeda jadi tempat mangkal ojol (foto: widikurniawan)

Melihat jalur sepeda beserta infrastruktur pendukungnya seperti tempat parkir sepeda di Jakarta, terkadang muncul pertanyaan menggelitik. Apa tidak sayang fasilitas itu justru tidak dinikmati dengan semestinya?

Apa pasal?

Faktanya, masyarakat awam pun bisa melihat bahwa lebih banyak kendaraan lain, seperti sepeda motor, yang lebih sering mengakuisisi jalur sepeda di Jakarta.

Kalaupun ada sepeda lewat, sepertinya kok lebih banyak terlihat sepeda yang membawa termos air panas beserta rencengan sachet kopi. Sepeda itu populer disebut dengan "starling" atau starbucks keliling.

Pedagang kopi
Pedagang kopi "Starling" dengan sepedanya (foto: widikurniawan)

Berdasarkan pengamatan, pesepeda di Jakarta kini tak sebanyak saat pandemi 2-3 tahun lalu. Saat itu sepeda sedang ngetren, di samping memenuhi gaya hidup juga dianggap sebagai olah raga yang menyenangkan dan menyehatkan di tengah pandemi.

Banyak pengamat dan juga pemangku kebijakan yang berpendapat bahwa jalur sepeda akan memberikan manfaat, termasuk dalam hal sistem transportasi yang kian terkoneksi.

Namun, teori di atas kertas tentu berbeda dengan fakta di lapangan. Menggerakkan masyarakat untuk bersepeda, faktornya kompleks dan tak semudah yang dibayangkan.

Ini soal budaya, kebiasaan, kenyamanan, hingga menyentuh pula soal gengsi. Masih ada kok yang enggan bersepeda gara-gara sepedanya tak semahal milik orang lain, dan juga outfitnya tentu saja.

Jakarta sebagai kota metropolitan seolah terlambat membangun dan menata jalur sepeda. Jakarta sudah terlalu padat orang bercampur dengan segala kebisingannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun