Posisi berboncengan seperti itu juga berpotensi oleng karena bakal mengganggu keseimbangan sepeda motor. Jika ada obyek asing seperti debu, ranting pohon atau apapun itu yang menerpa mata atau wajah si anak, pasti sangat berbahaya.Â
Yoi, jadi inget pengalaman ketika wajah saya ditabrak burung emprit saat berkendara motor sendirian. Masih untung saya pakai helm dengan kaca tertutup. Alhasil bulu-bulu si burung banyak yang nyangkut dan sampai sekarang saya tidak tahu nasib burung itu. Setidaknya dia pasti trauma dengan insiden itu.Â
Nah, coba bayangkan saja kejadian langka yang pernah saya alami seperti itu juga menimpa pengendara atau pebonceng yang sambil berdiri di atas jok. Amit-amit deh, jangan sampai...Â
Atas nama kasih sayang ke anak, alih-alih membuat anak senang, justru sebaliknya orang tua yang membiarkan anaknya berdiri di atas jok sejatinya sedang salah kaprah tentang pemaknaan kasih sayang.Â
Risiko yang dihadapi jauh lebih besar dibandingkan sekedar sensasi kesenangan semata. Orang tua modelan begini juga egois karena tidak memikirkan pengguna jalan lain yang bisa terdampak.Â
Mau dalih apapun, termasuk alasan klasik "kan adanya cuma motor buat transportasi sekaligus hiburan", membiarkan anak kecil berdiri di atas jok saat motor melaju tidak bisa dibenarkan.Â
Meskipun si bapak merasa paling jago mengendarai sepeda motor sekalipun. Itu kan hanya perasaan dia saja, wong pemotor kelas dunia macam Valentino Rossi atau Marc Marquez sekalipun pastinya juga mikir dan nggak bakal berani bawa anak kecil berdiri di atas jok motor.Â
Gilee... yang bener aje?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI