Sejuk, nyaman, segar, teduh, dan menyenangkan. Itulah kata-kata yang bisa menggambarkan Taman Heulang di Kota Bogor.
Hawa sejuk bahkan cenderung mengarah ke dingin yang menyegarkan saat saya datang Sabtu siang tadi. Mendung dan tetes gerimis yang malu-malu justru membuat suasana kian syahdu.
Padahal, di hari lain, seharusnya di jam tersebut sinar matahari tengah ganas-ganasnya menyengat permukaan bumi. Ah, tapi kan ini Kota Bogor, kota yang dikenal sebagai kota hujan.
Maka perpaduan hijaunya pepohonan di Taman Heulang dan hawa dingin yang menyeruak, adalah suguhan istimewa yang memang pantas didapatkan oleh pengunjung.
Lokasi taman ini tidaklah sulit untuk dicari. Tepatnya berada di Jalan Heulang, Kecamatan Tanah Sereal, atau berada di sebelah SMK Negeri 1 Kota Bogor.
Sebagai salah satu dari sekian banyak ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Bogor, Taman Heulang bisa dikatakan memiliki lokasi strategis. Dari arah manapun bisa diakses, termasuk bagi pengunjung yang datang menggunakan angkot.
Taman ini cocok sebagai tempat rekreasi keluarga, tempat bermain anak-anak, lokasi nongkrong anak muda, olah raga dan senam bagi lansia, serta pusat kegiatan sosial atau kreatif.
Saat saya datang, ada beberapa kelompok atau komunitas yang tengah ngariung bareng, berdiskusi, ada pula yang tengah mempromosikan kegiatannya kepada warga yang datang ke tempat tersebut.
Tentu hal ini berarti fungsi sosial dari RTH ini termasuk berhasil. Keberadaan taman bukan sekadar untuk bermain, melepas penat, dan janjian dengan teman atau pacar, melainkan lebih dari itu, Taman Heulang mampu menyatukan manusia-manusia yang menelurkan gagasan-gagasan produktif.
Taman yang dibangun sejak 2015 ini harus diakui termasuk bersih. Sepanjang mata memandang, hampir tak ada sampah berserakan di sudut-sudut taman. Tempat-tempat sampah di berbagi sudut turut membuat taman ini bersih.
Patut diapresiasi pengunjung yang memiliki kesadaran terhadap kebersihan, dan juga keberadaan petugas atau Park Ranger yang cukup tegas. Park Ranger bahkan tak segan menegur pengunjung yang menginjakkan kaki di rerumputan yang ada tanda larangan untuk diinjak.
Berbagai fasilitas dapat dinikmati di Taman Heulang. Banyak tersedia bangku-bangku taman bagi pengunjung, jogging track, toilet yang bersih, peralatan senam, hingga area bermain untuk anak-anak.
Hanya saja yang patut disayangkan, fasilitas bermain untuk anak-anak beberapa telah usang dan rusak. Seperti halnya ayunan yang hanya menyisakan tiang saja, ayunannya raib entah ke mana.
Perosotan yang masih tersedia juga dalam kondisi yang tidak ideal untuk dimainkan oleh anak-anak. Ya mosok anak-anak mesti meluncur ke kubangan di ujung bawah perosotan yang tercipta usai hujan.
Area bermain anak-anak ini memang di-branding oleh salah satu produk makanan. Barangkali setelah sekian tahun hadir, tidak ada kelanjutan untuk perawatan peralatan bermain di area ini.
Nah, sebaiknya Pemkot Bogor sebagai pengelola Taman Heulang, sudah memiliki rencana agar area bermain di taman ini ujung-ujungnya tidak terbengkalai.
Terlepas dari kekurangan di area bermain anak, Taman Heulang memang masih menjadi RTH yang pas untuk healing. Sekadar duduk-duduk di bangku taman, atau berjalan menyusuri jogging track, bisa membuat sejenak kita melupakan penatnya kehidupan.
Rasa-rasanya, orang yang sedang pusing kebanyakan mikir pinjol, atau mahasiswa yang hampir putus asa karena skripsi nggak kelar-kelar, mungkin stresnya bakal hilang saat datang ke Taman Heulang ini.
Memang, faktor utama orang datang ke sini adalah soal kesejukan yang tak kalah dengan Kebun Raya Bogor. Bedanya di Kebun Raya Bogor bayar tiket, di Taman Heulang gratis.
Daya tarik lainnya adalah, di sini kita juga bisa kulineran tipis-tipis.
Sangat mudah pula menemukan pedagang kaki lima yang menjajakan beraneka ragam makanan dan jajanan. Dari mulai mie ayam, laksa, soto bogor, hingga penjual kue rangi, crepes, lumpia, cimol dan lain-lain ada di sini.
Kerennya lagi, soal kebersihan patut diacungi jempol karena terjaga dengan baik. Tidak terlihat kemasan makanan dan minuman atau sisa makanan yang berserakan di area tersebut.
Soal harga pun bersahabat di kantong. Usai cuci mata di taman, seporsi mie ayam gerobakan yang cukup mengenyangkan dengan rasa yang tak kalah dengan warung-warung terkenal, ternyata hanya perlu mengeluarkan 11 ribu rupiah saja.
Nah, gimana? Ada yang tertarik datang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H