Jadi bagi para perantau yang baru merintis hidup di Jakarta, salah satu tips untuk segera hafal jalan-jalan dan wilayah di Jakarta adalah dengan berkeliling menggunakan moda ini.Â
Bagi pengguna bus TransJakarta pada 10 tahun awal, tentu akan mengakui perkembangan pesat moda tersebut di usianya yang menginjak 20 tahun saat ini. TransJakarta seolah sudah menjadi wajah Jakarta itu sendiri. Tak ada lagi bus tua Kopaja dan Metromini yang telah lenyap dimakan zaman.
Tengoklah Terminal Blok M yang dulu hanya menyediakan satu jalur khusus untuk TransJakarta, sisanya untuk Kopaja, Metromini dan bus lainnya. Kini hampir semua jalur diperuntukkan bagi TransJakarta.
Saat ini rute TransJakarta telah berkembang menjadi sekitar 240 rute dari semula yang hanya puluhan rute. Jalur TransJakarta juga tak lagi melulu melewati jalur khusus atau Busway, tetapi juga melalui jalanan bersama dengan kendaraan lainnya.
Peremajaan moda bus TransJakarta harus diakui juga mengikuti perkembangan zaman. Kini kehadiran bus-bus listrik yang canggih dan nyaman, turut meningkatkan pamor TransJakarta, selain juga sebagai bagian kampanye menurunkan emisi di kota Jakarta.
Halte-halte juga secara bertahap dilakukan revitalisasi atau disulap menjadi kian nyaman. Termasuk juga menjadi bagian dari sejumlah kawasan transit oriented development (TOD) yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.Â
Tantangan saat ini dan ke depan bagi TransJakarta salah satunya adalah peningkatan layanan kepada penumpang. Dari mulai pengemudi hingga petugas di halte-halte harus terus dibekali untuk mengutamakan pelayanan kepada penumpang.Â
Seperti pengalaman belum lama ini, saya mencari petugas di sebuah halte untuk bertanya ternyata harus mencarinya hingga naik lift segala. Demikian pula dengan sikap yang ditunjukkan petugas, pernah beberapa kali saat bertanya saya mendapatkan jawaban kurang ramah dan cenderung sambil lalu saja.Â
Memang tidak semua begitu, terutama di halte-halte besar, seperti di kawasan TOD CSW-ASEAN, rata-rata petugasnya gercep dan ramah menjawab pertanyaan penumpang. Jadi adakah perbedaan sikap karena beda halte?Â