Setelah berhasil meyakinkan mereka, saya pun membawa mobil itu ke atas mesin hidrolik. Biasanya sih konsumen ngasih kunci ke abangnya untuk membawa ke atas hidrolik, tapi kali ini abangnya seperti masih enggak pede.
Setelah diangkat mesin hidrolik, saya pun menunjukkan letak baterai mobil jenis tersebut yang berada di kolong mobil dekat dengan roda belakang.
"Itu Bang posisi baterainya, kalau masih ragu ya nggak usah disemprot kenceng-kenceng," ujar saya.
Padahal sebenarnya saya hanya mencoba menenangkannya agar tidak ragu mencuci mobil listrik. Umumnya mobil listrik yang dijual di pasaran sudah didesain agar bisa tahan terhadap air.
Tentunya sudah melalui serangkaian tes, termasuk soak test yaitu ketika mobil direndam dalam genangan air yang cukup tinggi dalam rangka memastikan tidak ada kebocoran di komponen mobil. Terlebih percikan air yang rawan menuju kolong mobil, tentu sudah diantisipasi dengan bahan yang dilapisi anti air.
Nah, coba deh cari berita tentang apakah mobil listrik menjadi bermasalah setelah terkena hujan, melewati genangan air atau setelah dicuci di car wash? Sejauh ini saya belum pernah mendengarnya.
Benar saja, setelah proses pencucian mobil secara lengkap, tak ada kendala yang muncul di mobil tersebut. Nggak ada tuh peristiwa mogok gara-gara dicuci salju atau disemprot air dengan tekanan tinggi.
Secara logika saja tidak masuk akal. Ya kali mobil listrik nggak boleh dicuci? Apa iya ada produsen mobil yang jual produknya tapi nggak bisa dicuci?
Kalau kotor, kena hujan, kena percikan lumpur bagaimana? Apa pasrah begitu saja tanpa pernah dicuci? Yeey, jorok amat.