Kian cantiknya kawasan transit Dukuh Atas boleh jadi tetap menyisakan problem soal daya tampung Stasiun Sudirman yang stagnan. Belum terdengar kabar apakah bersoleknya kawasan ini juga bakal diikuti perbaikan dan perluasan peron Stasiun Sudirman agar kapasitasnya bisa menyesuaikan dengan berkembangnya konektivitas antar moda.
Stasiun BNI City yang berada tak jauh di sisi barat Stasiun Sudirman, sejak difungsikan melayani KRL Commuter Line seharusnya berperan untuk bisa berbagi daya tampung penumpang.
Namun faktanya, sudah setahun lebih lebih menjadi tempat naik dan turun penumpang KRL, Stasiun BNI City masih belum menjadi alternatif favorit. Bahkan saat jam sibuk sore hari pun, saya kerap menemukan suasana sepi menjurus lengang ketika naik dari stasiun ini.
Apa sebabnya? Apa lagi kalau bukan kecenderungan orang malas berjalan kaki lebih jauh ke Stasiun BNI City jika stasiun yang lebih dekat tersedia.
PR yang cukup menantang bagi pengelola Commuter Line untuk bisa menaikkan minat penumpang agar mau menggunakan Stasiun BNI City supaya Stasiun Sudirman tak menjadi overload.
Kalau perlu, kedua stasiun berdekatan itu sebaiknya tukar peran saja. Stasiun BNI City yang lebih besar dan modern difungsikan khusus KRL, sedangkan Stasiun Sudirman digunakan khusus KA Bandara.
Ah, tetapi pasti yang demikian bakal diprotes banyak penumpang karena bakal lebih melelahkan mereka. Tapi, bukankah naik transportasi publik memang melelahkan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H