Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menuju Budaya Keselamatan Berkendara dengan Teknologi Honda PGM-FI

25 September 2023   21:01 Diperbarui: 25 September 2023   21:04 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Youtube Welovehonda Indonesia

Sepeda motor sudah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia untuk menunjang mobilitas. Memiliki dan menggunakan sepeda motor menjadi hal lumrah guna mendukung berbagai aktivitas masyarakat.

Namun, bagaimanapun keselamatan berkendara wajib dikedepankan. Selain wajib mempunyai pengetahuan soal berlalu lintas dan kemampuan berkendara yang baik, menggunakan sepeda motor yang memiliki fitur keselamatan berkendara juga dapat melindungi pengendara dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Beberapa waktu lalu, saya melihat dengan mata kepala sendiri ketika seorang pengendara sepeda motor jatuh dan terlempar dari kendaraannya akibat melibas lubang di jalan. Rupanya ia tak sempat melihat lubang di jalan ketika melaju dengan kecepatan tinggi.

Ia pun terkapar di jalan dan untungnya hanya mengalami luka-luka ringan. Sedangkan sepeda motor miliknya juga masih utuh, walaupun di beberapa bagian body-nya terlihat lecet dan baret.

Dalam kondisi jatuh seperti itu, sepeda motor yang tidak memiliki fitur keselamatan bisa saja rusak parah atau berisiko terbakar karena bahan bakarnya terpercik api. Tetapi pada sepeda motor Honda yang sudah menggunakan teknologi Honda PGM-FI (Programmed Fuel Injection) terdapat sensor pengaman ketika terjadi kecelakaan.

Ketika sepeda motor yang menggunakan teknologi Honda PGM-FI jatuh karena kecelakaan, mesin akan langsung mati karena tidak mendapat pasokan bahan bakar. Terdapat sensor yang mendeteksi kemiringan body sepeda motor dan kemudian menghentikan operasi pompa bahan bakar.

Teknologi Honda PGM-FI sendiri merupakan sistem suplai bahan bakar yang memakai teknologi kontrol elektronik sehingga sanggup menyalurkan bahan bakar dan udara secara optimal, sesuai kebutuhan mesin dalam berbagai situasi.

Teknologi Honda PGM-FI hadir pertama kali di Indonesia sejak 2005 silam melalui Honda Supra X 125, Vario 110, hingga Spacy Helm-In. Hingga kini pun masih digunakan dan terus dikembangkan oleh Astra Honda Motor (AHM) di berbagai jenis sepeda motornya

Sepeda motor injeksi dengan teknologi Honda PGM-FI dikenal memiliki ragam manfaat bagi pemilik dan pengguna, seperti lebih ramah lingkungan karena memiliki converter yang mampu menekan gas buang dan emisi. Tentunya hal ini menjadi hal penting terutama di era sekarang ketika dunia dan masyarakat lebih peduli untuk menjaga udara tetap bersih.

Teknologi Honda PGM-FI juga mampu membuat sepeda motor lebih irit bahan bakar hingga 17 persen. Hal itu dimungkinkan karena teknologi tersebut mampu mengendalikan komposisi yang optimal antara pasokan bahan bakar dan oksigen.

Soal konsumsi bahan bakar ini Honda memang dikenal sebagai jawaranya. Dulu sebelum hadirnya teknologi Honda PGM-FI, saya telah memiliki dan menggunakan sepeda motor Honda yang masih menggunakan karburator dari era Astrea Star, Astrea Grand, hingga Revo. Salah satu pertimbangan memilih Honda tentu saja karena dikenal hemat dalam penggunaan bahan bakar.

Terlebih di era sekarang ketika semua jenis sepeda motor Honda baik jenis sepeda motor bebek, matic, maupun sport, telah menggunakan teknologi Honda PGM-FI. Konsumsi hemat bahan bakar berpadu dengan fitur-fitur keselamatan berkendara menjadikan pengguna lebih nyaman dan aman berkendara.

Menumbuhkan budaya keselamatan berkendara

Guna mendorong kesadaran masyarakat dalam rangka keselamatan berkendara (safety riding), sejak 2017 AHM telah menginisiasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan keselamatan berkendara. Tentu saja berbagai kampanye dan edukasi tentang keselamatan berkendara penting dilakukan agar masyarakat, khususnya generasi muda, memiliki kesadaran tinggi mengutamakan keselamatan saat berkendara.

Seperti halnya perhelatan The 14th Astra Honda Safety Riding Instructors Competition (AHSRIC) 2023 yang puncaknya digelar oleh AHM di Cikarang, Bekasi pada tanggal 12-15 Juni 2023 lalu. Acara ini digelar untuk menguji sekaligus mengkalibrasi kompetensi instruktur safety riding Honda.

Para peserta kompetisi AHSRIC 2023 telah mengikuti kompetisi secara berjenjang dari tingkat regional yang melibatkan ratusan instruktur safety riding, serta ribuan advisor safety riding dealer Honda dan advisor safety riding komunitas Honda di seluruh Indonesia.

Upaya untuk menumbuhkan budaya dan kesadaran keselamatan berkendara di tengah masyarakat seperti ini memang patut diapresiasi. Mereka, para instruktur dan advisor safety riding, tak hanya berkompetisi tetapi memiliki misi mulia untuk menularkan dan berbagi ilmu tentang keselamatan berkendara di tengah masyarakat.

Sumber foto: Youtube Welovehonda Indonesia
Sumber foto: Youtube Welovehonda Indonesia

Tentu bisa kita lihat sendiri bahwa kesadaran dan budaya keselamatan berkendara di tengah masyarakat masih belum optimal. Belum semua pengendara sepeda motor mampu mempraktikkan cara berkendara yang aman ketika di jalan.

Masih banyak orang yang abai terhadap keselamatan dalam berkendara, dan hal tersebut terjadi karena beberapa faktor. Sebutlah salah satunya karena sejak masih belum cukup usia sudah menggunakan sepeda motor setiap hari.

Tentu jika tanpa bimbingan dan pengawasan orang dewasa maka anak-anak muda tersebut bakal tumbuh tanpa pengetahuan yang memadai tentang keselamatan berkendara. Cara berkendara yang mengedepankan emosi dan seenaknya sendiri telah menjadi kebiasaan yang tentu saja berpotensi bakal merugikan diri sendiri dan orang lain.

Saat berada di lingkungan yang salah, maka menjadi keliru juga pemahaman anak-anak muda soal seluk beluk berkendara. Umumnya mereka akan ikut-ikutan ketika teman-temannya lebih suka menggunakan sepeda motor untuk gagah-gagahan semata, kebut-kebutan, free style sembarangan, hingga melakukan modifikasi yang berbahaya pada sepeda motornya.

Maka menjadi sangat krusial sekali kehadiran para instruktur safety riding Honda dan para advisor yang berasal dari komunitas-komunitas sepeda motor. Kompetensi yang mereka miliki akan sangat bermanfaat ketika ditularkan kepada para pengguna sepeda motor secara luas.

Namun, pada akhirnya memang kembali juga kepada masing-masing pribadi. Budaya mengutamakan keselamatan berkendara akan lebih mudah tercapai jika ada kemauan dan kesadaran dari diri sendiri.

Selain kesadaran saat mengendarai sepeda motor di jalanan, juga kemauan untuk mengetahui dan mempelajari fitur-fitur serta teknologi yang tersemat pada sepeda motor miliknya.

Seperti halnya sepeda motor dengan teknologi Honda PGM-FI yang sangat mudah dilakukan perawatan. Tetapi jika pemilik atau penggunanya abai, seperti sama sekali tidak pernah melakukan perawatan berkala dan rutin di bengkel, ujung-ujungnya performa sepeda motor akan menurun sehingga berpotensi rusak dan membahayakan pengguna.

Panduan perawatan rutin sudah ada di buku panduan, tinggal si pengguna mau atau tidak membaca serta mengikuti langkah perawatan yang sudah sedemikian mudah. Memiliki sepeda motor tidak sekedar bisa memakainya dan isi bahan bakar semata, bahkan ganti oli pun tak pernah, tetapi ada tanggung jawab di dalamnya.

Tanggung jawab pengguna sepeda motor adalah merawatnya dengan baik, serta peduli dan menerapkan keselamatan berkendara di jalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun