Menilik begitu seringnya eskalator di Stasiun Manggarai yang rusak, perlu dilakukan evaluasi terhadap pemilihan vendor dan merk eskalator. Jika diperhatikan, merk eskalator yang digunakan di Stasiun Manggarai memang bukanlah merk populer di dunia eskalator dan tidaklah cocok jika dipasang di stasiun atau pusat transit transportasi publik yang teramat padat.Â
Dengan pemakaian untuk sedemikian banyak orang seharusnya dibutuhkan jenis eskalator terbaik yang tidak mudah rusak. Rata-rata stasiun MRT Jakarta, LRT hingga Bandara, menggunakan merk eskalator yang memang sudah dikenal reputasinya.Â
Demikian juga di Stasiun Gambir yang sudah puluhan tahun melayani penumpang KA, eskalatornya bahkan lebih awet dari Stasiun Manggarai yang baru seumur jagung.
Pada intinya, sarana dan fasilitas pendukung transportasi publik semestinya tidak boleh mengabaikan kualitas, karena ini menyangkut kenyamanan dan keselamatan orang banyak.Â
Ketika Stasiun Manggarai diubah pola transitnya menjadi vertikal, maka fasilitas eskalator dan lift adalah ujung tombak. Tidak mungkin juga semua orang disamaratakan kemampuannya untuk menggunakan tangga manual, terlebih dengan kondisi berjubel dengan banyak manusia lainnya.Â
Maka, akan sangat lucu ketika pihak pengelola justru mengampanyekan tangga manual sebagai pembakar kalori. Ah, pembakar kalori apaan? Pembakar emosi sih iyee..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H