Hingga Senin, 31 Juli 2023 malam, kedua eskalator tersebut belum ada tanda-tanda bakal berfungsi kembali.Â
Namun, ada hal baru yang akhir-akhir ini dilakukan untuk mencoba mengurai kepadatan penumpang yang menumpuk di satu eskalator yang masih berfungsi menuju peron 12-13.
Jika diperhatikan, saat sore hingga malam ketika jam sibuk, ada beberapa petugas security yang sahut menyahut berteriak mengarahkan penumpang agar menuju tangga manual menuju lantai atas.Â
"Bogor Depok silakan memakai tangga manual!"
"Bogor! Depok! Bogor! Depok!"
Karena diucapkan berulang kali, maka situasinya jadi mirip terminal bus yang banyak terdapat orang berteriak menyebutkan jurusan bus. Hmm, calon stasiun sentral terbesar di Asia Tenggara ternyata begini rasanya.
Sayangnya teriakan-teriakan itu tidak terlalu signifikan mengalihkan arus dari eskalator yang tinggal satu yang berfungsi ke arah tangga manual di ujung selatan. Ya wajarlah, jam-jam sore begitu lebih banyak orang sudah kelelahan akibat seharian bekerja, mosok disuruh naik tangga manual lagi?Â
Mereka yang dalam kondisi tidak sehat, bawa anak kecil, serta lansia, faktanya masih lebih memilih berdesakan naik eskalator ketimbang berjubel  dan antre di lift prioritas.Â
Lalu sampai kapan eskalator itu tetap rusak dan berpotensi rusak lagi di masa mendatang? Begitu sulitkah menyediakan fasilitas eskalator yang mumpuni untuk publik?