Zaman berganti, tren berubah, Blok M pun telah banyak mengalami pasang surut. Dulu menyebut Blok M, tak ketinggalan pula Lintas Melawai disebut. Lintas Melawai meliputi jalur dari perempatan Jalan Melawai Raya hingga Jalan Panglima Polim Raya, sampai putaran Jalan Barito.
Jika Lintas Melawai pernah diramaikan anak-anak muda ngeceng dengan outfit yang saat itu sedang trendy, kini jalur tersebut tak ubahnya seperti jalan raya di Jakarta pada umumnya. Ramai hanya oleh lalu lalang kendaraan bermotor.
Sedangkan pusat hiburan di Blok M kini lebih tersembunyi di kafe-kafe, resto, bar, hingga karaoke. Anak-anak muda era sekarang telah difasilitasi ruang-ruang publik kreatif seperti M Bloc Space hingga Taman Literasi yang kian giat sebagai tempat gelaran seni hingga konser mini.
Hadirnya MRT Jakarta beberapa tahun belakangan, juga turut kembali menghidupkan kawasan Blok M sebagai kawasan yang patut disinggahi. Mal Blok M Plaza yang sempat hampir mati, menjadi hidup kembali sejak terintegrasi dengan MRT Jakarta.
Peremajaan moda transportasi Jakarta juga menjadikan Terminal Blok M kian modern. Beberapa tahun lalu terminal ini sempat kumuh dengan aneka rupa Kopaja dan Metromini yang beradu asap knalpot dan berebut penumpang. Kini lebih teratur dan nyaman karena seluruh modanya adalah bus transjakarta.
Little Tokyo di Blok M
Boleh dibilang, saat ini jantungnya hiburan di Blok M terletak di kawasan sekitar Blok M Square. Dulunya di lokasi pusat perbelanjaan itu berdiri Aldiron Plaza sebelum diruntuhkan dan berganti dengan pembangunan Blok M Square.
Uniknya, kawasan sekitar Blok M Square memiliki nuansa Jepang dan kerap disebut sebagai Little Tokyo-nya Jakarta. Konon, karena dulunya di kawasan ini banyak dijumpai ekspatriat dari Jepang yang menginap dan butuh cari makan dengan menu Jepang.