Sebuah kejutan manis di musim liburan sekolah sekaligus libur Idul Adha tahun ini datang menyapa tak dinyana. Ya, melalui event perdana yang diadakan komunitas Hotelier Writers di Kompasiana, saya terpilih menjadi pemenang kedua dan mendapat hadiah menginap satu malam di hotel berbintang 3 di Jakarta.
Selaku admin dan penggagas Hotelier Writers, bu Celestine Patterson menawarkan pilihan hotel yaitu Artotel Thamrin atau Ibis Style Simatupang. Bak gayung bersambut, saya pun memilih Artotel Thamrin mengingat sudah lama ingin menjajal menginap di situ tapi belum pernah kesampaian. Hotel ini memang dikenal dengan bangunan yang unik dan berlokasi sangat strategis.
Maka, Jumat (30/6/2023) lalu, saya berangkat ke Artotel Thamrin ditemani anak sebagai salah satu reward untuk mengisi liburan sekolah.
Staycation kali ini terasa unik dan menyenangkan. Suasana hotel yang artsy dengan goresan-goresan di dinding hasil karya para seniman, menyuguhkan sensasi yang berbeda.
Setiap lantai dan kamar memiliki konsep desain seni yang berbeda. Tentunya seru banget karena sebagai tamu, saya pun diam-diam jadi terinspirasi dan berharap kelak bisa menerapkan desain-desain yang menarik seperti itu di rumah sendiri.
Salah satu yang menyenangkan adalah faktor lokasi yang berada di pusat jantung kota Jakarta. Segala jenis transportasi umum dari mulai bajaj dan bus transjakarta bisa diakses tak jauh dari hotel.
Sedangkan KRL CommuterLine hanya berjarak 5 menit berkendara dari Stasiun Gondangdia, serta cukup berjalan kaki santai andai ingin menjajal MRT Jakarta di Stasiun MRT Bundaran HI.
Beberapa langkah dari hotel, kita juga bisa menyambangi pusat perbelanjaan Sarinah yang legendaris.
Terus terang, baru kali ini saya bisa kembali menjejakkan kaki di Sarinah pasca renovasi. Memang wow banget sih. Penampilan Sarinah terasa lebih modern, estetik, tetapi masih tetap mempertahankan beberapa sudut yang bersejarah.
Banyak spot-spot menarik untuk berfoto sekaligus belajar sejarah dari gedung yang dibangun oleh Presiden Sukarno ini. Salah satunya adalah keberadaan eskalator lawas yang merupakan pertama di Indonesia.
Tak terbayangkan betapa kerennya tahun 1966 lalu ketika orang-orang sudah bisa menggunakan eskalator di gedung ini. Sebuah penanda modernisasi Indonesia.
Selain Sarinah, lokasi staycation di Jalan Thamrin Jakarta Pusat ini juga tak jauh dari pusat kuliner di Jalan Sabang. Hanya perlu berjalan beberapa ratus meter, Jalan Sabang memang dikenal sebagai surganya streetfood di Jakarta.
Saat malam menjelang, puluhan warung tenda bermunculan di ruas Jalan Sabang. Mereka berdampingan dengan rumah makan dan warung-warung permanen yang buka dari pagi hari.
Sebutlah sate Pak Heri yang aroma sate kambing dan sate ayamnya menggoda siapapun yang lewat di jalan itu. Kemudian ada warung soto ceker dan ranjau Pak Gendut yang tempatnya selalu ramai walau hanya berupa warung tenda.
Makanan seperti ayam dan bebek goreng atau bakar, nasi goreng, seafood, pempek, hingga menu khas daerah yang justru menemukan ke-khasan di sini, seperti nasi gandul khas Pati dan soto Kudus, juga patut menjadi pilihan yang menarik. Di samping jajanan langka macam kue putu dan wedang ronde pun bisa ditemukan di jalan ini.
Tak hanya warga lokal, wisatawan dari luar daerah hingga mancanegara juga kerap menyambangi kawasan ini untuk mencari suasana unik kuliner khas Indonesia.
Pada akhirnya, menginap semalam di kawasan ini seolah masih terasa kurang. Masih banyak hal yang ingin dieksplorasi lagi.
Sebuah pengalaman menarik yang terwujud berkat menulis di event Hotelier Writers. Asyik bukan?
Nah, bagi yang berharap bisa memiliki pengalaman menarik seperti saya, yuk silakan gabung dan ikutan event menulis yang diadakan Hotelier Writers.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI