Lokasinya memang agak tersembunyi dan dikelilingi oleh perumahan warga, tetapi Taman Lembah Mawar, Depok menawarkan suasana sejuk, asri, dan rimbun. Taman ini tepatnya berada di Jalan Mawar Raya, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, persis berada di depan SMP Negeri 2 Depok.
Tak jauh dari Lembah Mawar, hanya berjarak ratusan meter, ada juga ruang terbuka hijau (RTH) yang lebih luas dan lebih dulu eksis, yaitu Taman Lembah Gurame.Â
Baru sejak akhir 2016 Taman Lembah Mawar hadir mengikuti jejak Lembah Gurame dengan menyulap area bekas rawa serta pemancingan yang sebelumnya berada di lokasi tersebut.
Sekian tahun tak menjejakkan kaki ke Taman Lembah Mawar, Jumat, 30/6 pagi kemarin saya menyempatkan diri lagi mengunjungi taman ini. Ternyata, melebihi ekspektasi saya ketika mendapati taman ini masih terlihat asri dan bersih.
Dua orang petugas tampak sedang serius menyapu dan membersihkan taman dari dedaunan. Inilah yang patut diacungi jempol dari pengelolaan RTH, selalu ada petugas yang siap siaga menjaga kebersihan taman.
Taman ini luasnya kurang lebih 1,3 hektare, dan siapapun bebas keluar masuk mengunjungi taman ini dari mulai jam 7 pagi hingga sore jam 17.00. Di luar jam tersebut, pagar pintu masuk taman akan dikunci oleh petugas.
Bisa dikatakan sebagai "hidden gem" karena lokasinya yang nyempil dan bukan berada di pinggiran jalan besar. Bahkan warga Kota Depok di luar wilayah Kelurahan Depok Jaya barangkali tak terlalu familiar dengan keberadaan taman ini.
Tak ada tiket masuk yang diberlakukan untuk masuk ke Taman Lembah Mawar. Kecuali pengunjung yang membawa kendaraan bermotor tentu saja perlu menyiapkan uang parkir.
Memasuki area Taman Lembah Mawar, pengunjung akan disuguhi pemandangan menawan dari sebuah danau kecil yang terdapat tanaman air mengapung serta berbagai jenis tanaman bunga di pinggir danau.
Melongok ke air danau, terlihat beberapa jenis ikan seperti ikan mas dan mujaer berukuran besar maupun kecil. Sayangnya, meskipun ada tulisan "Dilarang Memancing", terlihat masih ada pengunjung yang asyik memancing dalam danau.
Mungkin bapak pemancing tersebut warga lokal yang memang sejak sebelum ada taman tersebut memang sudah rutin memancing di taman tersebut. So, pastinya tak ada yang berani melarangnya.
Situasi pagi itu di Taman Lembah Mawar memang tak banyak pengunjung yang datang. Selain pemancing tadi, hanya ada sepasang muda-mudi tampak duduk berbincang di bangku taman serta beberapa emak dan bapak yang membawa anak-anaknya untuk bermain di area playground.
Area bermain untuk anak-anak terletak di bagian ujung timur taman bagian atas. Perlu melangkah beberapa puluh meter menaiki beberapa anak tangga untuk sampai di area bermain anak. Berbagai jenis permainan seperti perosotan, ayunan, hingga balok titian ada di sini.
Tak jauh dari situ ada pula peralatan gym outdoor. Lumayan lah gratisan bisa dimanfaatkan untuk gerak badan.
Tanaman dan pepohonan di Taman Lembah Mawar juga membuat suasana terasa teduh dan sejuk. Terlebih ketika belakangan ini hawa panas terasa di Kota Depok, maka singgah di taman ini bakal membuat pengunjung betah dan seolah berada di daerah perbukitan.
Hebatnya, di tiap pohon yang tumbuh di taman tersebut, terdapat QR Code yang ketika dipindai menggunakan smartphone akan mengarah ke informasi nama pohon, nama ilmiah, tinggi maksimal, hingga kode pohon. Sebuah langkah yang patut diapresiasi.
Meski terlihat bersih dan terawat, tetapi pemeliharaan taman ini harus terus dijaga. Beberapa fasilitas memang perlu peremajaan, misalnya papan-papan petunjuk, alat cuci tangan, tempat sampah, hingga cat yang terkelupas dan lantai jogging track yang mulai tidak rata.
Namun bagaimanapun keberadaan RTH seperti Taman Lembah Mawar memang penting sebagai paru-paru kota sekaligus tempat aktivitas warga. Sebagai kota yang sering disorot karena posisinya sebagai penyangga Jakarta, Kota Depok perlu menambah taman-taman seperti ini di luar Kelurahan Depok Jaya.
Ya, kelurahan ini memang jempolan soal RTH, karena selain Taman Lembah Mawar, Taman Lembah Gurame, masih ada RTH keren lainnya seperti Taman Melati dan taman-taman kecil di tiap RW.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H