Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Aturan Wajib Masker Dicabut, Mayoritas Pengguna Transportasi Publik Masih Enggan Copot Masker

13 Juni 2023   13:50 Diperbarui: 13 Juni 2023   15:28 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi kepadatan di dalam KRL (foto by widikurniawan)

Pengguna transportasi massal KRL Commuter Line kini tak lagi wajib memakai masker. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan Nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang dengan Transportasi Kereta Api pada Masa Transisi Endemi COVID-19. Aturan tersebut berlaku sejak Senin, 12 Juni 2023.

Sedangkan moda MRT Jakarta dan bus Transjakarta sudah lebih dulu menyatakan bebas masker berpegang pada SE Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Nomor 26/SE/2023 tentang Himbauan Pelaksanaan Protokol Kesehatan di dalam Sarana dan Prasarana Angkutan Umum pada Masa Transisi Menuju Endemi.

Namun, berdasarkan pantauan dua hari belakangan ini, mayoritas penumpang di dua moda KRL Commuter Line serta MRT Jakarta, masih lebih banyak yang mengenakan masker daripada yang tidak. Terlihat di beberapa stasiun, seperti Stasiun Manggarai, Sudirman, hingga stasiun MRT Dukuh Atas, masih banyak penumpang mengenakan masker.

Hanya segelintir penumpang yang tampaknya merasa lega tak lagi harus mengenakan masker. Mungkin bagi mereka, kewajiban masker sama dengan mengekang kemerdekaan wajah. Masker yang menutupi wajah adalah penyiksaan yang menimbulkan rasa engap.

Situasi kepadatan di dalam KRL (foto by widikurniawan)
Situasi kepadatan di dalam KRL (foto by widikurniawan)

Tapi kenapa kok masih banyak yang rela memakai masker? Padahal jelas-jelas aturan sudah dicabut.

Bisa jadi masih ada pengguna transportasi massal yang belum mengetahui tentang pencabutan kewajiban pemakaian masker. Atau sebenarnya tahu tetapi masih ragu, takut ditegur petugas, dan bisa jadi pula masih sengaja memakai masker karena stok masker di rumah masih banyak, #eeaaa...

Situasi dalam MRT Jakarta, Selasa, 13 Juni 2023 (foto by widikurniawan)
Situasi dalam MRT Jakarta, Selasa, 13 Juni 2023 (foto by widikurniawan)

Namun, menilik komentar pengguna moda tersebut di media sosial, memang terdapat dua kubu yang menyatakan bakal tetap memakai masker dan sebaliknya yang merasa senang saat aturan wajib masker ditiadakan.

Menarik pula membaca komentar para penumpang yang menyatakan masih akan memakai masker. Dari alasan kebiasaan, pencegahan penyakit menular, trauma Covid-19, hingga alasan-alasan setengah becanda semacam memakai masker agar tetap terlihat cakep.

Tapi memang sebenarnya penggunaan masker di moda seperti KRL terasa krusial. Selain mencegah berpindahnya virus penyakit, harus diakui KRL di jam-jam padat penumpang kerap bermunculan aroma-aroma yang kurang bisa diterima oleh penciuman.

Katakanlah aroma keringat sesama penumpang dari mulai strawberry, vanilla, bercampur dengan aroma keringat yang usai diperas untuk mencari nafkah.

Belum lagi kalau pagi, bahkan aroma sambal bawang pernah tiba-tiba menyeruak di dekat saya. Sungguh sarapanable.

Polusi meningkat di Jabodetabek

Masih setianya orang memakai masker rupanya juga mempertimbangkan polusi udara yang terasa meningkat di Jabodetabek belakangan ini. Kualitas udara, khususnya di siang hari, rasanya tidak sedang baik-baik saja.

Ditambah pula fenomena banyaknya orang yang terlihat batuk-batuk dan bersin di tempat umum. Bahkan di tempat kerja saya beberapa orang secara bersamaan mengaku sedang tidak dalam kondisi fit dan kerapkali terlihat batuk.

Mobilitas pengguna transportasi massal yang berpindah dari KRL di Stasiun Sudirman ke Stasiun MRT Dukuh Atas (foto by widikurniawan)
Mobilitas pengguna transportasi massal yang berpindah dari KRL di Stasiun Sudirman ke Stasiun MRT Dukuh Atas (foto by widikurniawan)

Inilah yang patut diwaspadai. Pengguna transportasi massal adalah tipikal orang dengan mobilitas tinggi, bisa berganti moda setiap saat, juga jalan kaki di trotoar.

Wajar jika butuh masker untuk menahan polusi dan buruknya kualitas udara. Juga terhadap debu jalanan yang terbawa angin.

Sebagai pengguna transportasi publik, saya sih tetap berusaha memakai masker untuk perlindungan diri. Waspada kan boleh-boleh saja, terlebih kalau pakai masker jadi terlihat mirip oppa-oppa drakor, kan sah-sah saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun