Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

War Tiket Indonesia vs Argentina Selama 3 Hari, Berujung Gigit Jari

7 Juni 2023   21:20 Diperbarui: 7 Juni 2023   21:27 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com/Tiket.com

Tiga hari berturut-turut ikutan war tiket FIFA Macthday Indonesia versus Argentina, akhirnya saya harus gigit jari. Kandas sudah impian menonton langsung Alexis Mac Allister dan kawan-kawan merumput di tanah air.

Ya, bukan Lionel Messi yang paling utama bikin saya penasaran ingin menonton laga Timnas Indonesia versus juara dunia Argentina pada 19 Juni 2023 mendatang. Melainkan Mac Allister yang pekan ini akan menuntaskan kepindahannya dari Brighton & Hove Albion ke Liverpool.

Perburuan tiket hari pertama, Senin, 5 Juni 2023, saya bahkan tak bisa mengakses aplikasi penjualan tiket karena seolah-olah aplikasinya nge-hang. Loadingnya teramat lambat.

Hari kedua, saya bisa mengakses halaman penjualan. Tapi begitu diklik ke tiket yang diinginkan, aplikasi hanya terdiam membisu.

Tentu saja saya memilih tiket paling murah yaitu CAT 3 seharga 600ribu. Ya, kali mau milih tiket paling mahal VIP seharga 4,25 juta? Sepertinya saya masih mikir realistis, mengingat harga telur naik saja masih suka deg-degan.

Nah, di hari ketiga, Rabu, 7 Juni 2023 siang tadi, begitu jam beralih ke pukul 12.00 WIB, saya langsung klik tiket yang tersedia tanpa basa-basi. Sat-set dengan kecepatan jari yang sangat cepat.

Sempat ada harapan karena kali ini saya bisa masuk ke halaman yang meminta saya memasukkan nomor NIK. Okelah, gampang itu mah. Dalam hitungan detik saya pun selesai mengisinya.

Namun begitu saya klik ke proses pembayaran, justru muncul "surat cinta" di layar aplikasi.

'Lebih dari 500.000 orang mau membeli tiket ini, kami membatasi jumlah orang yang mengakses halaman ini pada waktu tertentu. Tap "coba lagi" secara berkala sampai kamu bisa lanjut'.

Tangkapan layar Tiket.com
Tangkapan layar Tiket.com

Beberapa kali saya mencoba klik atau tap tombol "coba lagi" tapi rupanya hanya sia-sia belaka. Selanjutnya yang muncul adalah informasi bahwa semua tiket habis terjual.

Hmmm... gagal gaes.

Tangkapan layar Tiket.com
Tangkapan layar Tiket.com

Saya melirik jam di layar komputer ternyata waktu masih menunjukkan pukul 12.02. Artinya tak sampai 2 menit, tiket sudah ludes, entah ke mana.

Apa daya, tiket yang saya harapkan tak bisa didapat. Meskipun sudah standby sejak link penjualan belum dibuka. Meskipun sudah pakai komputer PC sekaligus aplikasi di smartphone.

Herannya, hanya dalam hitungan beberapa menit kemudian, sudah banyak orang yang menawarkan WTS alias want to sell tiket di media sosial dengan beragam harga dan alasan mengapa dijual.

Ada yang mengaku tidak mendapat ijin dari kantornya untuk cuti dan nonton di GBK, sehingga ia terpaksa menjual tiketnya yang baru diperoleh beberapa menit sebelumnya. Ah, yang benar?

Ada pula yang terang-terangan memang buka usaha jastip alias jasa titipan, dengan  hanya mengambil selisih untung harga 50 hingga 150 ribu rupiah. Rupanya jastip adalah istilah halus dari kata "calo".

Tentu saja segala penawaran semacam itu patut diwaspadai. Sudah banyak korban yang tertipu dengan nominal yang tak sedikit.

Berkaca dari berbagai peristiwa penipuan penjualan tiket Coldplay, sebaiknya kita tidak mudah percaya dengan penawaran menggiurkan untuk menyediakan tiket pertandingan laga Indonesia versus Argentina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun