Sulawesi Tenggara dikenal memiliki keindahan alam pulau dan pesisir pantai yang luar biasa cantik. Saya beruntung pernah menginjakkan kaki di banyak pantai di daerah tersebut. Baik yang masih alami maupun yang telah dibangun khusus sebagai obyek wisata.
Salah satu yang menjadi favorit saya adalah Pantai Taipa. Berlokasi di Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, untuk mencapai pantai ini dari Kota Kendari dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam menggunakan kendaraan bermotor atau setara dengan jarak tempuh 70 kilometer.
Rute yang harus dilalui memang cukup menantang, termasuk menempuh jalur berkelok yang membutuhkan ekstra hati-hati dalam mengemudi. Tetapi perjalanan yang dilalui terasa sepadan ketika kita tiba di lokasi Pantai Taipa.
Debur ombak dan hembusan angin pantai seolah menyambut kedatangan para pengunjung dengan gembira. Jika sudah tiba menginjakkan kaki di atas pasir pantai, tak ada alasan lagi untuk segera berpaling pulang.Â
Pengunjung yang datang akan selalu siap mengukir kenangan di tempat ini. Sepenggal kenangan yang pastinya bakal memancing untuk tersenyum.Â
Pantai ini menghadap ke Laut Banda, dengan hamparan pasir pantai yang begitu luas. Tak heran pantai ini sangat populer di kalangan masyarakat Sulawesi Tenggara untuk sekedar berkunjung maupun bermain di atas pasir dan bercengkerama dengan ombak.
Namun, meskipun termasuk pantai yang populer, seramai-ramainya pengunjung di Pantai Taipa, tak pernah sepadat pengunjung di pantai-pantai di Pulau Jawa. Hal ini juga didukung oleh teramat panjang dan luasnya Pantai Taipa, sehingga pengunjung pun bisa leluasa bermain di pantai ini tanpa khawatir saling mengganggu antar pengunjung.
Pemandangan perbukitan di ujung pantai juga menjadi daya tarik tersendiri. Tak sedikit pengunjung yang berusaha naik ke atas bukit untuk bisa menikmati indahnya pantai dari atas perbukitan.
Pasir putih nan lembut membentang sepanjang pantai. Pengunjung pun tak perlu khawatir berjalan tanpa alas kaki di bibir pantai.
Ombak laut di pantai ini relatif tak ganas dan jernih, sehingga anak-anak kecil sekalipun terbilang aman untuk bermain-main dengan ombak. Bahkan untuk memfasilitasi pengunjung bermain ombak, warga setempat ada yang menyewakan ban pelampung.
Beragam aktivitas menyenangkan bisa dilakukan di Pantai Taipa. Hamparan pasir putih nan luas, kerap dimanfaatkan sebagai area bermain sepakbola pantai bagi pengunjung yang datang berombongan. Biasanya mereka adalah para anak muda.
Sedangkan bagi pengunjung yang membawa keluarga atau rombongan kantoran, kerap memanfaatkan pondok atau gazebo untuk acara makan bersama dengan nuansa pinggir laut. Entah itu acara syukuran, arisan, hingga ulang tahun, makan bersama di pantai seolah menjadi acara yang menyenangkan dan sangat berkesan.
Makanan bisa dibawa dari rumah seperti nasi putih, gogos (semacam nasi ketan bakar yang dibungkus daun pisang), hingga sate pokea (kerang sungai) dengan sambal kacang. Lebih seru lagi jika ada yang berinisiatif membakar ikan di pinggir pantai.
Kegiatan makan bersama tersebut termasuk salah satu tradisi atau kearifan lokal untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus melepas penat. Termasuk libur lebaran seperti ini, Pantai Taipa biasanya menjadi destinasi wisata favorit yang menyenangkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H