Sejumlah tiket mudik gratis 2023 yang diperjualbelikan melalui dunia maya memicu kehebohan. Patut disesalkan karena berarti jatah untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan, disinyalir jatuh ke tangan yang salah.
Tiket mudik gratis memang diperebutkan banyak orang. Bukan semata karena gratis sehingga hemat biaya, tetapi banyak juga yang berusaha mendapatkan tiket mudik gratis karena tiket transportasi reguler berbayar sudah lebih duluan ludes.
Mudik gratis menjadi program yang digagas oleh berbagai instansi pemerintah, BUMN, hingga perusahaan swasta. Tetapi faktanya mendapatkan tiket mudik gratis tak semudah yang dibayangkan.
Ada penyelenggara yang menerapkan sistem antrian langsung di lokasi, ada pula yang memakai sistem online. Karena masing-masing penyelenggara menggunakan sistemnya sendiri dan tak terintegrasi satu sama lain, maka dimungkinkan muncul potensi seseorang mendaftar ke berbagai program mudik gratis dan sukses secara bersamaan.
Misal nih, si A mendaftar ke Kemenhub dapat tiket untuk 4 orang (sekeluarga). Lalu dia daftar ke PLN dapat juga, Jasa Raharja juga dapat, daftar Polri juga berhasil, dan seterusnya sampai dapat banyak tiket.
Jika terjadi kemungkinan demikian, maka potensi diperjualbelikan lagi sangatlah besar.
Kemenhub, sebagai penyelenggara mudik gratis terbesar, memang sudah memberlakukan verifikasi NIK untuk mencegah pendaftaran ganda. Tapi itu kan hanya berlaku di internal program mudik gratis milik Kemenhub saja. Tidak bisa menyentuh penyelenggara di luar mereka.
Sedangkan masyarakat yang sudah mendaftar di Kemenhub bisa mencari lagi tiket serupa di penyelenggara lainnya. Sah-sah saja, tapi jika banyak orang melakukan hal demikian, pasti banyak orang yang bakal dirugikan karena tak kebagian tiket.