Membawa sajadah memang bakal terlihat keren jika senada dengan pakaian yang dikenakan. Tapi sebaiknya sajadah yang dibawa berukuran pas dan tidak memakan tempat jamaah lain.
Outfit sesuai kondisi cuaca
Outfit shalat tarawih sebaiknya juga melihat kondisi tempat dan cuaca hari itu. Apakah malam itu dingin karena sedang atau usai hujan? Ataukah justru panas menyengat?Â
Pengalaman shalat tarawih di awal Ramadan tahun ini mengajarkan saya tentang arti penting menyesuaikan outfit dengan kondisi cuaca serta kondisi tempat ibadah.
Hari pertama shalat tarawih di mushala kampung saya, benar-benar membuat saya mandi keringat usai shalat. Betapa tidak? Jamaah saat itu benar-benar ramai, sedangkan mushala terbilang tidak terlalu luas.Â
Cuaca di luar juga bisa dikatakan panas karena dua hari tidak turun hujan. Sedangkan AC di dalam mushala rupanya sudah tak terasa dingin karena faktor usia.Â
Alhasil meskipun sudah menyalakan kipas angin dengan kecepatan paling tinggi, tak bisa mengubah keadaan. Tetap terasa gerah di dalam mushala.Â
Outfit yang saya kenakan saat itu juga berkontribusi terhadap hadirnya hujan keringat. Baju koko lengan panjang yang saya kenakan tidak terlalu bisa menyerap keringat.Â
Belajar dari pengalaman, dua hari kemudian saya kembali shalat tarawih di mushala yang sama, kali ini dengan outfit yang berbeda. Baju koko lengan pendek plus sarung.Â
Namun, saya kurang memperhatikan bahwa cuaca malam itu terasa dingin karena hujan belum juga usai. Masih rintik-rintik di luar.Â
Karena hujan, sedikit pula jamaah yang datang alias sudah mengalami "kemajuan" shaf. Alhasil hawa dingin kian terasa menembus tubuh saya yang kian kurus di bulan puasa.Â