Shalat sunah tarawih berjamaah di bulan Ramadan bukanlah etalase untuk pamer outfit terbaik yang dimiliki oleh seseorang. Juga bukanlah ajang flexing yang bisa mengganggu kekhusukan ibadah bagi diri sendiri maupun orang lain.
Flexing? Kok bisa?
Sebut saja namanya Kumbang, saat itu ia berada di sebelah kanan saya ketika tarawih di sebuah masjid yang cukup besar. Dari tampilannya Kumbang terlihat perlente, baju koko premium dipadu celana jeans hitam, beserta aksesoris yang dibawanya.
Tadinya sih saya tidak memedulikan kehadirannya. Tapi aksinya jelang shalat Isya sungguh agak beda.Â
Ia membawa sajadah berukuran besar dan teramat wangi. Walau membawa sajadah sah-sah saja, tapi bila ukurannya teramat besar jelas bisa mengganggu jamaah di kanan dan kirinya. Orang lain akan segan untuk merapatkan barisan karena sudah dipatok oleh sajadah mewah itu.Â
Belum selesai sampai di situ, ketika akan mulai shalat, diletakkannya smartphone, jam tangan, kunci mobil, dompet kulit tebal hingga cincin batu akik di atas sajadah tersebut.Â
Mungkin hanya mobilnya saja yang tak bisa diletakkan di atas sajadah, karena sudah terparkir di luar masjid.Â
Andai saja ada youtuber lewat dan mewawancarai Kumbang dengan pertanyaan "berapa harga outfit dan aksesoris shalat Anda?" Mungkin jawabannya bisa bikin minder netizen.Â
Memang hak setiap orang untuk mengenakan pakaian jenis apa, harganya berapa beserta aksesorisnya. Tetapi ingatlah bahwa kita datang ke masjid atau mushala tersebut dalam rangka beribadah. Bukan untuk menuai decak kagum atau supaya dikatakan keren.Â
Jadi alangkah bijak jika tidak membawa beragam aksesoris yang menyolok, di samping pakaian yang santun dan sesuai peruntukan.Â