Menulis artikel humor ternyata bukan hal yang mudah dilakukan. Merangkai kata dengan maksud membuat pembaca tertawa, bukanlah perkara gampang. Susah gaes.
Beberapa kali saya menulis artikel di kanal humor dengan harapan mendapat rating "menghibur" atau setidaknya "menarik". Eh, justru rating "inspiratif" dan "bermanfaat" yang saya panen dari artikel itu.
Entah kepencet atau memang sebenarnya memberikan "inspirasi" alih-alih lucu, sebenarnya sih tidak masalah. Justru saya berterima kasih karena sudah ada yang sudi membaca dan memberikan rating.
Hanya saja, sebagai penulis saya jadi insecure apakah artikel yang dimaksudkan untuk memancing tawa, atau setidaknya emot senyum, benar-benar lucu di mata orang lain atau justru gagal?
Ibarat seorang komika yang tak mampu memancing tawa audiens ketika sedang stand up comedy. Sedih gaes.
Nah, berhubung teknologi artificial intelligence sedang naik daun, terutama ChatGPT untuk membuat artikel, maka saya mencoba menantang robot itu untuk membantu saya membuatkan artikel humor yang lucu.
Hasilnya? Kok kayaknya nggak lucu ya?
Pertama, melalui ChatGPT saya mengetikkan kalimat "coba bikin saya tertawa". Lalu respos apa yang kemudian muncul?
Baiklah, saya akan mencoba membuat Anda tertawa dengan beberapa jokes yang lucu:
- Kenapa anak ayam nggak bisa main layangan? Karena takut terbang!
- Ada orang yang gila akan bensin. Dia bilang, "Bensin itu hidupku!" Lalu, saya bilang, "Kalau begitu kamu harus hidup hemat-hemat ya!"
- Kenapa belalang lebih suka melompat daripada berjalan? Karena dia takut kena tilang kalau jalan kaki.
Oke, kalau anda bisa tertawa dan saya tidak, berarti memang ada pebedaan selera humor di antara kita. Dari tiga jokes yang dihasilkan, joke terakhir benar-benar membuat saya mikir keras karena di Indonesia hampir tidak pernah terdengar pejalan kaki kena tilang walaupun secara aturan memungkinkan.
Percobaan kedua dengan ChatGPT, saya mencoba menuliskan perintah "buatlah artikel lucu". Siapa tahu memang benar-benar bisa menghasilkan tulisan lucu melebihi lucunya komentar netizen di media sosial.
Beginilah hasilnya:
Tidak masalah, saya akan mencoba membuat artikel lucu untuk Anda. Berikut adalah artikel yang mungkin bisa membuat Anda tertawa atau setidaknya membuat Anda tersenyum.
"5 Hal Yang Dilakukan Orang Ketika Takut Tersesat di Tempat Baru"
Bertanya pada orang-orang di sekitar
Saat Anda berada di tempat baru dan tidak tahu arah, tindakan pertama yang umum dilakukan orang adalah bertanya pada orang-orang di sekitar. Namun, beberapa orang terkadang bertanya pada orang yang salah, seperti pada anak kecil atau bahkan hewan peliharaan. Ini bisa menjadi lucu dan menyenangkan saat hewan peliharaan tersebut memberikan jawaban yang tidak terduga.
Menggunakan peta atau aplikasi navigasi
Menggunakan peta atau aplikasi navigasi bisa menjadi solusi untuk mengatasi ketakutan tersesat di tempat baru. Namun, jika seseorang tidak terbiasa dengan penggunaan teknologi, mereka bisa terjebak dalam situasi yang lebih buruk. Misalnya, mereka bisa saja mengikuti arah dari peta yang sudah lama dan akhirnya tersesat lebih jauh.
Mengandalkan insting
Kadang-kadang, ketika seseorang merasa bingung dan takut tersesat, mereka cenderung mengandalkan insting mereka. Namun, jika insting itu salah, bisa saja mereka malah berakhir dengan berkeliling tanpa arah dan waktu yang terbuang sia-sia.
Mengikuti orang lain
Melihat orang lain berjalan atau mengikuti seseorang yang sepertinya tahu arah bisa menjadi solusi untuk mengatasi ketakutan tersesat. Namun, jika orang yang diikuti ternyata juga tidak tahu arah atau justru membawa Anda ke tempat yang salah, Anda akan kembali ke titik awal dengan perasaan kecewa.
Menyerah dan menerima kenyataan
Ketika semua upaya gagal, menyerah dan menerima kenyataan bisa menjadi pilihan terakhir. Namun, hal ini sebenarnya tidak perlu dilakukan, karena ketika Anda tersesat, itu berarti Anda memiliki kesempatan untuk menjelajahi tempat baru dan menemukan keajaiban yang tersembunyi di sana.
Jadi, itu dia lima hal yang dilakukan orang ketika takut tersesat di tempat baru. Namun, jangan lupa bahwa kegiatan ini sebenarnya bisa menjadi petualangan yang menyenangkan dan membuat Anda menemukan hal-hal baru. Selalu siap untuk menjelajah dan jangan takut tersesat!
---
Nah, gimana gaes? Sudah ketemu lucunya di mana? Kalau saya sih belum nemu.
Kecerdasan buatan rupanya masih susah membuat bahan lawakan atau lelucon. Bahkan sepertinya masih kalah lucu dengan humor bapack-bapack yang receh dan kadang garing tapi masih sanggup memancing orang tertawa. Mau contoh? Nih...
"Burung... burung apa yang suka nolak?"
Jawabnya: burung gakgak... xixixi...
---
Disclaimer:Â Artikel dibuat setelah berinteraksi dengan ChatGPT. Sebagian isi artikel merupakan kalimat salin-tempel dari dialog box ChatGPT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H