Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Perlukah Menulis Nama Pacar di Halaman Persembahan Skripsi?

14 Februari 2023   21:04 Diperbarui: 14 Februari 2023   21:07 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Skripsi bisa dikatakan sebagai salah satu karya kenangan paling bersejarah bagi seseorang yang pernah mengenyam bangku kuliah dan lulus sarjana. Ibarat main game petualangan, skripsi adalah level terakhir sebelum dinyatakan menang.

Bagi anak kuliahan, proses menulis skripsi kadang bikin senewen, penuh perjuangan, dan tak jarang bisa menimbulkan derai air mata. Dari mulai milih judul yang bikin puyeng, Bab I yang tak kunjung kelar-kelar, hingga dosen pembimbing yang bagaikan "hantu" karena sulit ditemui dan tak pernah membalas pesan singkat.

Skripsi juga bisa sangat menjengkelkan kalau tidak selesai sesuai target. Bagi mahasiswa sekaligus anak rantau yang ngekos, skripsi yang molor terus artinya kewajiban bayar uang kos tak bisa berhenti. Sudah begitu cap sebagai mahasiswa tua atau mahasiswa abadi pasti menghantui.

Nah, giliran skripsi sudah tinggal sentuhan akhir, eh kepentok pula dengan yang namanya "halaman persembahan".

Memang beda-beda tiap orang menyikapi halaman persembahan ini. Padahal di kalangan mahasiswa biasanya ada semacam obrolan khusus soal ini. Ada kelompok yang bermazhab bahwa di halaman persembahan harus ada nama pacar titik (tapi nama pacarnya bukan "Titik" loh..).

Kelompok itu bahkan sampai rela nyari pacar dulu sebelum lulus supaya namanya bisa ditulis di halaman persembahan skripsi. Biar gagah gitu kira-kira.

Kalau perlu pacarnya teman diprospek juga dengan iming-iming namanya tercantum di halaman persembahan (halah). 

Namun, ada pula yang cuek saja soal halaman persembahan ini, karena skripsi bukan untuk ajang pamer pacar. Cukup bersyukur kepada Sang Pencipta, terima kasih pada orangtua, kakak, adik, om dan tante, sepupu, dosen, teman seangkatan, teman ngekos, teman nongkrong, tetangga kos, satpam kampus, mas-mas parkiran kampus, ibu kantin, pemilik kos, bapak-bapak warung indomie, ibu-ibu laundry, dan lain-lain yang tak mungkin disebutkan satu persatu.

Nama pacar? Ah, nggak penting. Lagi pula kan emang jomblo...

Soal perlu tidaknya menulis nama pacar di halaman persembahan, sebaiknya memang perlu dilakukan perenungan yang mendalam dan jauh menembus ke masa depan. Ya, karena sejatinya pacar itu tidak abadi, yang "abadi" dan jaya hanyalah nama toko besi.

Jadi gini, ada teman saya yang sudah repot-repot nulis nama pacar di halaman persembahan, eh ternyata tak lama setelah wisuda putuslah mereka. Rupanya pacar yang tertulis di atas lembaran kertas halaman persembahan, bukanlah jodoh yang tertulis dalam suratan takdir.... Eaaa...

Jika begini kasusnya, selama sisa hidup, skripsi itu justru jadi kenangan yang rada "tricky". Terutama setelah berumah tangga dengan orang lain.

Iya kalau pasangan kita biasa-biasa saja menyikapi hal beginian. Lha kalau enggak?

"Cieee yang nama mantannya ditulis di skripsiiii.....Cieee..!!" ada kalanya kalau lagi nggak akur, sindiran bernada begini bisa menimbulkan hawa panas di ruangan ber-AC.

Trus kalau misalnya lagi santai sambil baca-baca skripsi, hasil perjuangan semasa kuliah, eh ketahuan sama pasangan kita. 

"Nah kan.. Baca-baca nama mantan ya?! Inget sama mantan yaaa??!"

Udah deh, kalau begitu sebaiknya simpan rapat-rapat tuh skripsi sampai lupa naruhnya di mana. 

Mungkin bagi yang nulis nama pacar atau someone spesial di halaman persembahan skripsi, saat itu memang sangat yakin bahwa nama yang ditulisnya adalah nama yang sama dengan yang akan tertera di undangan pernikahan kelak. 

Namun, alih-alih ditulis sebagai pihak mempelai yang mengundang, justru posisinya sebagai pihak yang diundang. Itupun kalau masih inget dan mau ngundang mantan. 

Jika kalian masih mahasiswa yang akan menulis skripsi, atau sedang bingung nyari inspirasi halaman persembahan, sebaiknya urungkan niat untuk menulis nama pacar. Pikir dulu baik-baik, kalaupun pacarmu ngambek karena nggak ditulis, silakan saja putus baik-baik, hehehe... 

Kalaupun kamu tetap menulis namanya, ya nggak papa juga, hidup itu soal pilihan kok. Tanggung sendiri resikonya. Tapi sedikit saran, jangan juga terlalu lebay menuliskan dengan gaya pantun gombal semacam ini:

Burung Cenderawasih main lato-lato

Sarapan bubur ayam biar kenyang

Kuucapkan terima kasih Dik Pevita anaknya Pak Prapto

Atas hadirmu selalu di hatiku ya sayang

Jangan deh, pokoknya jangan... dah gitu aja. Happy valentine buat yang merayakan... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun