Naik KA Bandara Sokarno-Hatta (Soetta) dari Dukuh Atas ke Manggarai, apa bisa? Jawabnya, tentu saja bisa, dan saya sudah membuktikan sendiri dengan menjajal rute Stasiun BNI City di Dukuh Atas menuju Stasiun Manggarai, Kamis, 2/2/2023 sore.
Layanan rute pendek menggunakan KA Bandara Soetta ini sebenarnya sudah tersedia cukup lama, tapi jarang diketahui orang. Bahkan, kalau tidak karena pengambilalihan operasional KA Bandara Soetta dari PT Railink kepada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), sejak awal 2023 ini, tak banyak orang ngeh, termasuk saya, soal keberadaan layanan tersebut.
Soal berpindahnya operasional KA Bandara Soetta ke PT KCI, sudah saya bahas melalui artikel sebelumnya.
Selain rute terpendek BNI City-Manggarai, rute pendek lainnya yang bertarif 10 ribu rupiah sekali jalan adalah Manggarai-Duri, Manggarai-Batu Ceper, BNI City-Duri, BNI City-Batu Ceper dan Batu Ceper-Duri. Semua rute serba 10 ribu itu jelas tidak sampai Bandara Soetta, alias rute "eceran" yang menyasar penumpang non-Bandara.
Nah, karena penasaran, saya pun mencoba menjajalnya. Jika menggunakan kartu multi trip (KMT) keluaran PT KCI yang lazim digunakan sebagai pembayaran KRL Commuter Line, maka saldo yang tersedia minimal adalah 70 ribu rupiah. Untunglah masih tanggal muda, maka saldo KMT saya bisa terisi lebih dari cukup.
Sebelum masuk ke peron saya sengaja bertanya kepada petugas di Stasiun BNI City, di sebelah mana saya harus nge-tap kartu KMT jika mau naik KA Bandara ke Manggarai. Apakah di gate yang sama dengan penumpang KRL atau di gate yang khusus KA Bandara?
Petugas justru tampak terkejut dengan pertanyaan saya. Mungkin shock ada penumpang yang mau-maunya naik KA Bandara dari BNI City ke Manggarai. Padahal naik KRL saja sudah bisa nyampai dan lebih murah meriah.
Namun, walau terlihat kaget dan sempat berpandang-pandangan dengan rekannya, petugas dengan ramah mengarahkan saya untuk duduk di ruang tunggu khusus KA Bandara. Berbeda jika saya hendak naik KRL, maka setelah nge-tap KMT saya bisa turun langsung ke peron 2 di lantai bawah.
"Bapak nanti silakan tunggu dulu, sekitar 10 menit lagi ada KA Bandara datang dan kami akan arahkan untuk masuk ke peron," terang petugas.
Saya pun manggut-manggut dan kemudian menuju ke area tunggu KA Bandara. Rupanya sudah ada belasan orang yang menunggu, dan dilihat dari penampilan mereka dan bawaan seperti koper, tentu saja mereka menunggu KA Bandara yang menuju Bandara Soetta.
Sedangkan saya? Cuma mau ke Stasiun Manggarai doang untuk lanjut naik KRL ke arah Bogor, kelihatan seperti orang kurang kegiatan.
Benar saja, saat petugas datang dan mempersilakan bagi penumpang yang akan ke Manggarai, hanya saya seorang yang merespon. Sementara orang-orang hanya memandang saya penuh keheranan.
Turun menggunakan lift ke peron 2, saya mendapati beberapa orang di peron yang sedang menunggu KRL Commuter Line ke arah Stasiun Manggarai. Catat ya, menunggu KRL bukan KA Bandara seperti saya ini.
Beberapa saat kemudian KA Bandara pun tiba, lalu menurunkan sejumlah penumpang yang membawa tas dan koper-koper besar. Nah, itu baru benar, KA Bandara digunakan oleh penumpang pesawat.
Saat saya masuk dan duduk di dalamnya, kesan sepi jelas terasa. Hanya terlihat beberapa orang penumpang yang hendak turun di tujuan akhir Stasiun Manggarai.
Jika dibandingkan dengan KRL, tentu KA Bandara lebih nyaman karena tidak perlu berhenti di Stasiun Sudirman dan menghadapi serbuan penumpang yang ngeri-ngeri sedap.
Total butuh waktu 5 menit perjalanan hingga Stasiun Manggarai, alias per menit dua ribu rupiah. Apakah sepadan naik KA Bandara dengan jarak cukup singkat seperti itu dan harga seperti itu?
Jujur saja sih tidak disarankan untuk sehari-hari, karena jarak antara KA Bandara adalah 30 menit sekali. Diselingi dengan KRL yang datang tiap 5-10 menit sekali, kecuali jadwalnya lagi kumat ngaret.
Sesekali sih oke saja naik KA Bandara jika sedang malas berjuang berdesakan di dalam KRL, utamanya setelah Stasiun Sudirman yang selalu horor di jam sibuk. Anggap saja sedang naik di kelas "orang kaya" dengan tarif lebih mahal.
Setidaknya ketika sampai di Stasiun Manggarai dan hendak berganti KRL menuju Bogor, tak ada desak-desakan di tangga ketika hendak naik ke lantai 1. Eh, tapi ketika menuju lantai 2, tak ada lagi privillage karena sudah berbaur dengan penumpang KRL lainnya.
Menilik animo penumpang yang nyaris tak terlihat untuk rute pendek BNI City-Manggarai ini, sebaiknya PT KCI segera menerapkan strategi layanan yang kian memudahkan penumpang untuk naik KA Bandara. Jika tidak, tentu situasinya bakal gitu-gitu saja, hampir tak ada bedanya dong saat operasional masih dipegang Railink.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
