Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Baku Hantam Sesama Penumpang Gegara Berdesakan Naik KRL

29 Desember 2022   08:48 Diperbarui: 29 Desember 2022   12:21 1774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen krusial naik KRL yang rentan memicu emosi (foto by widikurniawan)

Adu mulut yang dibumbui adu fisik terjadi di dalam KRL Commuter Line relasi Duri -- Bekasi, tepatnya sesaat setelah kereta berangkat dari Stasiun Sudirman menuju Stasiun Manggarai, Rabu, 28/12/2022 sore. Kejadian dipicu saling dorong ketika hendak masuk ke dalam KRL.

Stasiun Sudirman terlihat telah dipadati penumpang ketika waktu menunjukkan pukul 17 lewat beberapa menit. Seperti lazimnya jam sibuk pulang kantor, manusia-manusia pemburu cuan kali ini memadati peron Stasiun Sudirman demi sesegera mungkin pulang bertemu keluarga atau sekedar rebahan di rumah.

Saat KRL datang dari arah Karet/Tanah Abang, saya sudah berhasil masuk ke dalam KRL dengan susah payah bersaing dengan belasan manusia lainnya. Ketika pintu di dekat saya sudah tertutup, terdengar keributan di pintu sebelah yang berjarak hanya beberapa meter saja dari saya berdiri. 

Rupanya ada seorang penumpang yang memaksakan diri untuk naik meskipun pintu sudah mulai tertutup. Alhasil sebagian tubuhnya mengganjal pintu yang akan tertutup. Maka agar pintu bisa nutup dan KRL bisa jalan, ia harus memaksakan diri dan mendesak orang lain yang berada di dekatnya.

Siku penumpang tersebut terlihat mendarat di wajah penumpang di dekatnya. Tak ayal keributan dan cekcok pun terjadi karena orang yang didesaknya tidak terima dan membalasnya.

Pintu kemudian tertutup, KRL mulai berjalan dan drama pertengkaran kian memanas dalam kereta itu. Riuh rendah suara-suara penumpang menyoraki kelakuan mereka yang berantem dalam jarak dekat. Adu fisik yang tak terelakkan melalui saling dorong dengan kasar. Baku hantam tipis-tipis karena hanya mirip anak kecil berantem rebutan mainan.

"Huuuu...!!!"

"Wooi!!! Diem woiii!!"

"Turun!! Turunin aja!!!"

"Yaelah... laki-laki kok berantem di KRL, biasanya mah yang ribut emak-emak," timpal yang lain.


Tak sedikit yang menghujat, tapi banyak pula yang menertawakan sikap kekanakan mereka. Sudah tahu transportasi massal semacam KRL memang berpotensi terjadi senggolan, dorongan dan desakan, tapi masih saja mudah tersulut emosinya.

Selama beberapa menit mereka adu mulut. Penumpang di sekitarnya mencoba melerai, tapi justru ada yang kena semprot juga. Benar-benar chaos situasi dalam KRL itu.

Mereka baru benar-benar terdiam ketika KRL beberapa saat kemudian akan memasuki stasiun transit Manggarai. Mungkin mereka lelah.

---

Potensi gesekan di dalam KRL Commuter Line memang sangatlah besar. Terutama di jam-jam sibuk ketika orang-orang merasa harus berebutan masuk terlebih dulu ke dalam KRL.

Hanya saja dalam kejadian seperti ini, egoisme yang dibawa ternyata lebih besar daripada kesabaran. Jika saja pria yang mendesak masuk ketika pintu sudah hampir tertutup mau bersabar sedikit, mungkin kejadian seperti itu tak akan terjadi.

Masih ada kereta berikutnya dalam hitungan menit yang akan datang. Toh, jika ia mau sabar, posisinya bakal di barisan terdepan ketika kereta selanjutnya tiba, dan ia akan lebih mudah masuk KRL dibandingkan jika memaksakan diri masuk ke kereta yang sudah penuh.

Semoga dari kejadian ini para penumpang KRL bisa belajar bahwa memaksakan diri ke dalam kereta yang sudah teramat padat bisa berujung tidak menyenangkan. Terlebih, ketika fisik dan mental lelah akibat seharian bekerja, emosi bakal mudah tersulut.

Bahkan jika sampai tubuh terganjal pintu kereta, maka hal itu bakal menunda keberangkatan KRL karena masinis akan menunggu sampai semua pintu tertutup sempurna. 

Jika demikian, tak hanya dia yang rugi, satu rangkaian KRL yang mungkin setara dengan jumlah penduduk sekelurahan bakal dirugikan semua. Juga bisa merembet pada ketepatan jadwal kereta lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun