Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Malam Minggu di Bentara Budaya, "Tengkyu" Kompasiana

4 Desember 2022   09:17 Diperbarui: 4 Desember 2022   09:21 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianival 2022 di Bentara Budaya, Jakarta (foto by widikurniawan)

Mungkin inilah artikel paling sulit yang saya hendak tulis. Semalam, usai pulang dari Bentara Budaya, niatnya pengen langsung nulis. Tapi otak dan jari masih belum sinkron. Alhasil, malah lanjut nonton Belanda bentrok lawan Amerika Serikat.

Pagi ini juga, sudah di depan laptop, tapi saya hanya bisa bengong di depan layar. Ternyata lapar belum sarapan...

Oke, lanjut dulu sarapan bubur ayam dan ngopi item, lalu balik mau nulis.

"Yah, ini jemurannya tolong dipindahin dulu mumpung panas!" tiba-tiba suara istri saya membuyarkan kata pertama yang hendak saya tulis.

Ah, tentu saja saya harus mengutamakan tugas negara lebih dulu.

---

Kompasianival 2022, kembali menjadi ajang offline setelah dua tahun sebelumnya online di tengah pandemi. Saya sendiri tahun lalu juga masuk nominasi Best in Citizen Journalism, tapi masih belum beruntung untuk menjadi the best.

Tahun ini, seperti terhadap beberapa nominee lainnya, Bu Siska Artati lah yang pagi-pagi sudah mengabari via japri bahwa saya masuk nominasi. Luar biasa ibu yang satu ini, sekali lagi matur suwun Bu...

---

Sabtu, 3 Desember 2022, saya pamitan mau berangkat ke Kompasianival 2022. Tapi mesti melalui serangkaian "drama" dulu karena si kecil nangis kejer nggak mau ditinggal.

"Ayaahh... Ayah jangan kayak Raffi Ahmad!"

"Lho, emang kenapa Raffi Ahmad?"

"Kerja terus nggak pernah di rumah!" ucapan spontan ini meluncur dari mulut si kecil.

"Haha, mending Raffi Ahmad dong, uangnya banyak," timpal bundanya.

"Pokoknya Ayah nggak boleh pergi! Huhuhu...!" dan mulailah dia menangis.

"Kan besok masih libur..." pinta saya.

"Cuma sehari doang!! Minggu depan Ayah pergi lagi, pulang malam lagi, huhu..."

Oalah nduk, semoga air matamu menjadi pertanda baik, batin saya. Padahal awalnya ya nggak berharap ketinggian, apapun hasilnya saya sudah niatkan untuk terus menulis di Kompasiana.

--

Akhirnya berangkat juga saya menuju Bentara Budaya. Naik KRL Commuter Line tetap menjadi andalan utama. Bedanya, karena weekend begini tidak terlalu padat penumpang, saya pun bisa dapat duduk dan tidur hingga Manggarai. Hari biasa, mana bisa?

Senja mulai menguat ketika saya tiba di lokasi. Tanda-tanda hujan pun terlihat jelas, mendung tampak menggantung. Oiya, ini kan malam minggu...

--

Menjadi nominee kategori Best of Citizen Journalism bagi saya adalah penghargaan yang luar biasa. Maka ketika pada akhirnya saya yang dinobatkan sebagai pemenang tahun ini, sungguh apresiasi ini menjadi salah satu capaian terhebat dalam hidup saya.

Mendapat penghargaan dari Pemred Kompas.com Wisnu Nugroho (foto: muthiah alhasanny)
Mendapat penghargaan dari Pemred Kompas.com Wisnu Nugroho (foto: muthiah alhasanny)

Sejak gabung Kompasiana sejak Februari 2010 (eh, udah lama juga ya...), dan sudah beberapa kali dapat rezeki dari lomba blog serta K-Rewards, fix, inilah best of the best yang pernah saya raih.

Walau bukan berarti saya lebih baik daripada nominee lainnya, seperti Pak Agus Wahyudi, Bang Gregorius Nafanu, Pak Ikrom Zain dan Om Fauji Yamin. Mereka juga layak jadi pemenang.

Demikian pula halnya rekan-rekan Kompasianer lainnya yang selama ini telah berdedikasi menuliskan artikel-artikel keren. Saya yakin, penghargaan ini suatu waktu bakal menjadi milik rekan-rekan juga.

Terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya untuk keluarga besar Kompasiana, para admin dan tentu saja rekan-rekan Kompasianer. Terima kasih tak terhingga bagi yang telah menyempatkan waktu menekan tombol "vote" untuk saya.

Terima kasih pula dan senang rasanya kemarin bisa ketemu rekan-rekan seperti Mbak Muthiah Alhasanny, Syifa Annisa, Mbak Yayat, Pak Tonny Syiariel, Pak Sigit Eka Pribadi, Mas Adica, Om Ferry, dan lain-lain yang maaf saya tak bisa menyebutkan semuanya. Sukses untuk semuanya.

--

Emm, mau nulis apa lagi ya? Ini kalau saya nulis lebih panjang lagi bisa gawat, istri saya lagi ngepel soalnya... sepertinya saya harus segera (pura-pura) benerin genteng.

Pulang bawa plakat naik KRL (foto by widikurniawan)
Pulang bawa plakat naik KRL (foto by widikurniawan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun