Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sisi Kanan Eskalator untuk Berjalan, Jangan "Diem Bae"

2 Desember 2022   16:28 Diperbarui: 4 Desember 2022   10:16 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penanda di eskalator (foto by widikurniawan)

Kalian kalau naik eskalator atau tangga berjalan, biasanya berdiri diam saja atau tetap melangkahkan kaki? Jawabannya saya yakin beragam, tergantung kebiasaan. 

Namun, saya yakin lebih banyak yang menjawab "diam". Mau di sisi kiri, atau saat berada di sisi kanan eskalator, tetap saja diam santuy menikmati kecanggihan eskalator membawa diri kita. 

Alasannya tentu merujuk pada fungsi eskalator sebagai alat bantu manusia. Berdiri diam saja sudah bisa sampai lantai atas atau bawah, kok disuruh tetap jalan? Capek dong. 

Sah-sah saja punya pendapat demikian, tapi sebaiknya jangan lakukan ketika Anda berada di area stasiun-stasiun, terminal maupun bandara. Ada mobilitas orang-orang yang berhitung dengan waktu, jadi bagi yang santai silakan memberikan jalan. 

Seperti halnya di area stasiun-stasiun KRL dan MRT Jakarta. Terdapat penanda yang ditempel di lantai di bawah eskalator yang menunjukkan bahwa sisi kiri khusus untuk diam, dan sisi kanan untuk berjalan mendahului. 

Penanda di eskalator (foto by widikurniawan)
Penanda di eskalator (foto by widikurniawan)

Sejak kali pertama hadir tahun 2019 silam, MRT Jakarta bahkan secara masif telah berupaya mengubah kebiasaan orang Indonesia soal berjalan di eskalator ini. Pada masa-masa awal hadir, ada petugas khusus yang tak henti-henti mengingatkan penggunaan eskalator di sisi kanan agar tidak berdiri diam saja. Mematung atau bahkan bengong doang, entah melamun apaan. 

Jika Anda kedapatan berdiri diam di sisi kanan, petugas tak akan sungkan-sungkan berteriak ke arah Anda agar terus berjalan. 

Apa pasal? Sebabnya tentu saja di area stasiun MRT, terutama di rush hour, terdapat orang-orang memiliki mobilitas tinggi. Walau ada yang ingin sekedar berwisata santai, cuci mata, tapi banyak orang yang perlu bergegas untuk mengejar waktu. 

Bagi yang mau hemat tenaga dan tidak terlalu buru-buru, maka berdiam di sisi kiri adalah pilihan pas. Sedangkan yang memang buru-buru karena bos di kantor tak pernah menoleransi keterlambatan misalnya, maka gunakan sisi kanan untuk tetap berjalan cepat mendahului orang lain. 

Kenapa di sisi kanan yang harus tetap jalan, bukan yang kiri? Ya, tentu saja ini sinkron dengan kebiasaan orang Indonesia yang memakai lajur kanan untuk mendahului ketika berjalan maupun berkendara. 

Bagi yang tiap hari naik MRT Jakarta pasti paham aturan itu. Walau hingga detik ini masih saja ditemui orang-orang yang dengan santainya berdiri di sisi kanan, terlebih jika bersama teman, pacar, gandengan atau siapapun itu. Serasa eskalator milik berdua, sedangkan yang di belakangnya mau lewat harus mempertimbangkan dulu untuk menegur atau tidak. 

Tegur, tidak, tegur, tidak... Ah tegur aja deh. 

"Mas! Mbak! Tolong ya sisi kanan tetap jalan!"

Kalau sudah begitu kan malu jadi tontonan orang lain. Kebiasaan santuy saat naik eskalator di mal, sambil ngobrol, tidak bisa dilakukan di Stasiun MRT. 

Hanya saja, kebiasaan naik eskalator yang cukup positif itu ternyata kurang populer di moda sebelah, yakni KRL Commuter Line. 

Anehnya, masih banyak orang saat naik eskalator di stasiun MRT bisa tertib, eh begitu transit dan masuk ke stasiun KRL, tiba-tiba seolah lupa kalau sisi kanan eskalator untuk berjalan. 

Faktor apakah itu? Entahlah, bisa jadi karena "aura" MRT yang lebih canggih dan tempatnya lebih modern, membuat orang-orang lebih disiplin dan mau diatur. 

Selain itu, membludaknya penumpang KRL di jam-jam sibuk di stasiun-stasiun tertentu membuat eskalator penuh sesak oleh lautan manusia yang berdempetan. 

Kepadatan di eskalator Stasiun KRL Manggarai (foto by widikurniawan)
Kepadatan di eskalator Stasiun KRL Manggarai (foto by widikurniawan)

Jika sudah begini, mau teriakan petugas paling galak sekalipun menggunakan TOA yang full volume, tak bakal digubris. 

"Sisi kanan tolong jalan!! Jangan diam saja!! Sisi kanan jalan!!"

Teriakan seperti itu belakangan kerap terdengar di Stasiun KRL Manggarai. Agar flow penumpang menjadi lancar dan tidak terjadi penumpukan.

Aturan berdiam di sisi kiri dan berjalan di sisi kanan sebenarnya layak untuk disosialisasikan di manapun ada eskalator. Termasuk di mal-mal, karena ada kalanya orang memang perlu bergerak lebih cepat dibandingkan yang lain.

Eskalator bukanlah tempat ngobrol atau tempat nongkrong. Bukan pula tempat nyaman bagi pasangan yang sedang mesra-mesranya untuk gandengan tangan.

Yuk, biasakan tertib dan hormati kepentingan orang lain saat menggunakan eskalator.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun