Kenapa di sisi kanan yang harus tetap jalan, bukan yang kiri? Ya, tentu saja ini sinkron dengan kebiasaan orang Indonesia yang memakai lajur kanan untuk mendahului ketika berjalan maupun berkendara.Â
Bagi yang tiap hari naik MRT Jakarta pasti paham aturan itu. Walau hingga detik ini masih saja ditemui orang-orang yang dengan santainya berdiri di sisi kanan, terlebih jika bersama teman, pacar, gandengan atau siapapun itu. Serasa eskalator milik berdua, sedangkan yang di belakangnya mau lewat harus mempertimbangkan dulu untuk menegur atau tidak.Â
Tegur, tidak, tegur, tidak... Ah tegur aja deh.Â
"Mas! Mbak! Tolong ya sisi kanan tetap jalan!"
Kalau sudah begitu kan malu jadi tontonan orang lain. Kebiasaan santuy saat naik eskalator di mal, sambil ngobrol, tidak bisa dilakukan di Stasiun MRT.Â
Hanya saja, kebiasaan naik eskalator yang cukup positif itu ternyata kurang populer di moda sebelah, yakni KRL Commuter Line.Â
Anehnya, masih banyak orang saat naik eskalator di stasiun MRT bisa tertib, eh begitu transit dan masuk ke stasiun KRL, tiba-tiba seolah lupa kalau sisi kanan eskalator untuk berjalan.Â
Faktor apakah itu? Entahlah, bisa jadi karena "aura" MRT yang lebih canggih dan tempatnya lebih modern, membuat orang-orang lebih disiplin dan mau diatur.Â
Selain itu, membludaknya penumpang KRL di jam-jam sibuk di stasiun-stasiun tertentu membuat eskalator penuh sesak oleh lautan manusia yang berdempetan.Â
Jika sudah begini, mau teriakan petugas paling galak sekalipun menggunakan TOA yang full volume, tak bakal digubris.Â