Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

KRL Anjlok, Bagaimana Penumpang Antisipasi Jadwal yang Terganggu?

26 November 2022   23:13 Diperbarui: 27 November 2022   02:48 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses evakuasi KRL anjlok di Kampung Bandan (sumber: twiiter @CommuterLine/@annepurba)

Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line jurusan Kampung Bandan -- Manggarai mengalami anjlok di perlintasan Stasiun Kampung Bandan, Jakarta Utara, Sabtu 26 November 2022 siang. Tak ada korban jiwa di kejadian tersebut. KRL itu hanya terisi sekitar 50 penumpang saat kejadian.

Pihak PT KAI Commuter Indonesia (KCI) telah menyampaikan permintaan maaf sehubungan kejadian tersebut melalui akun twitter resmi @CommuterLine. Proses evakuasi disinyalir membutuhkan waktu 8 hingga 10 jam untuk memulihkan lagi jalur dan layanan KRL.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa dan tidak berada di rush hour dan bukan di hari kerja, kejadian anjloknya KRL ini perlu mendapat perhatian khusus dan wajib dievaluasi. Sementara kronologis dan penyebab peristiwa itu sendiri belum diketahui dan tentunya masih menunggu penyelidikan.

Memang suatu musibah kecelakaan tidak ada yang menginginkan. Tetapi masyarakat pengguna KRL tentu saja mengharapkan jaminan keamanan dan kenyamanan, meskipun bayar ongkosnya murah sekalipun.

Proses evakuasi KRL anjlok di Kampung Bandan (sumber: twiiter @CommuterLine/@annepurba)
Proses evakuasi KRL anjlok di Kampung Bandan (sumber: twiiter @CommuterLine/@annepurba)

Apresiasi tentu saja dialamatkan kepada PT KAI dan KCI yang sudah berupaya cepat mengevakuasi dan menangani dampak kejadian tersebut. Tapi di satu sisi sebuah pekerjaan rumah besar menanti ke depan, yaitu memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.

Sangat tidak terbayangkan dan tidak diharapkan jika peristiwa pahit begini terjadi di weekdays.

Tak hanya penumpang di dalam kereta yang terdampak, setelah kejadian tersebut banyak keluhan dan pertanyaan berseliweran di media sosial terkait gangguan pelayanan yang terjadi. 

Imbas dari anjloknya KRL di Kampung Bandan memang mengakibatkan banyak jadwal perjalanan batal dan KRL tidak sesuai jadwal yang seharusnya.

Bagaimana antisipasi jadwal KRL yang terganggu?

Munculnya gangguan perjalanan KRL Commuter Line, sudah pasti harus diantisipasi dengan baik oleh penumpang. Menurut pengalaman saya sebagai penumpang KRL selama bertahun-tahun, penumpang KRL memang harus rajin-rajin membuka media sosial sebelum memutuskan menggunakan transportasi massal itu.

Ketika ada gangguan, misalnya jadwal ngaret, kecelakaan, hingga banjir dan pohon tumbang yang berdampak pada perjalanan KRL, biasanya ada cuitan di Twitter, postingan di Facebook dan Instagram tentang kejadian-kejadian itu.

Saran saya ikutilah akun resmi KRL yaitu @CommuterLine untuk memantau sejauh mana gangguan KRL berdampak. KRL pun memiliki aplikasi khusus KRL Acces untuk memantau jadwal perjalanan yang tersedia.

Kenapa hal-hal itu penting? Ya, karena ketika penumpang sudah terlanjur repot-repot datang dan masuk ke dalam stasiun dan ternyata ada gangguan perjalanan KRL, maka akibatnya bakal banyak memakan waktu kita.

Kota metropolitan semacam Jakarta ini butuh kalkulasi waktu perjalanan yang teliti dan cermat saat melakukan perjalanan. Jika satu moda, misalnya KRL yang hendak digunakan ada gangguan, maka segeralah putuskan untuk mencari alternatif transportasi atau rute yang sekiranya tidak terdampak gangguan.

Sebagai contoh, ketika saya dari kawasan Blok M hendak pulang naik KRL ke arah Bogor. Biasanya saya akan naik MRT dan turun ke Dukuh Atas untuk berpindah moda KRL di Stasiun Sudirman.

Nah, berhubung saya sudah mengintip media sosial serta situs berita, dan ternyata mendapati kabar adanya gangguan KRl di sepanjang jalur Kampung Bandan-Tanah Abang hingga Manggarai, maka saya pun bakal ancang-ancang untuk tidak perlu repot-repot naik MRT ke Dukuh Atas segala.

Biasanya saya akan naik ojek online menembus kemacetan ibu kota dengan tujuan akhir Stasiun Duren Kalibata. Dari stasiun inilah saya berharap dapat naik KRL ke arah Bogor yang datang dari arah Jakarta Kota yang tidak terimbas gangguan di jalur Tanah Abang-Manggarai. Jadi tidak perlu pula saya susah payah ke Manggarai terlebih dulu.

Jika memang apesnya seluruh jadwal terganggu, ya sudahlah pulang bisa naik bus, taksi, numpang teman, atau naik ojol dengan harga selangit tentunya. Tapi manajemen waktu tentu sudah diperhitungkan.

Bagaimanapun gangguan operasional pada transportasi massal seperti KRL tak pernah diinginkan. Bagi penggunanya, agar tak ikut terdampak, maka selalu update informasi menjadi langkah yang perlu dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun