Nah, momen inilah yang kerap dimanfaatkan oleh pencuri. Terlebih jika posisi parkir dan titik pengantaran paket agak jauh. Ini terjadi pada rumah-rumah cluster yang mengharuskan si kurir untuk meninggalkan sepeda motornya di luar pagar cluster.
Demikian pula di gedung-gedung perkantoran. Security di tempat tersebut rata-rata tidak memperbolehkan kurir parkir sembarangan dan memintanya parkir di tempat parkir resmi.Â
Masalahnya, tempat parkir resmi ada yang berbayar dan inilah yang dihindari oleh para kurir. Mereka pun harus pintar-pintar untuk memarkir sepeda motornya atau janjian dengan si penerima barang untuk bertemu di luar gedung.
Meninggalkan sepeda motor beserta paket-paket yang belum terkirim di posisi yang jauh dan lama tentu berisiko besar. Itulah mengapa jika diperhatikan, abang-abang kurir paket selalu tampak terburu-buru.
Penerima paket bisa bantu apa?
Adanya risiko pencurian paket yang dibawa oleh kurir, sebenarnya bisa diminimalisir melalui peran penerima paket. Beberapa hal ini paling tidak akan membantu kurir saat melakukan pekerjaannya dengan aman.Â
Tidak meninggalkan rumah ketika paket tiba
Belanjaan di olshop banyak banget, eh tapi pembelinya kerap pergi alias jarang ada di rumah. Inilah yang bikin pusing kurir (dan juga tetangganya). Pasalnya kurir yang datang akan teriak-teriak "permisi pakeeettt..." berulang kali dan sudah pasti menyita waktu banyak. Situasi semacam ini jelas berisiko terhadap motor dan paket-paket yang ditinggalkan.Â
Kalaupun sering pergi dari rumah dan di satu sisi sering pula belanja online, sebaiknya tahu kapan paketnya bakal datang. Nggak susah kok melacak pengiriman paket sudah sampai di mana.Â
Segera beranjak keluar rumah ketika paket datang
Nggak perlu deh dandan dulu ketika mendengar teriakan abang paket di luar. Meskipun nantinya bakal difoto oleh kurir, ya nggak gitu juga kali pakai make-up-an segala, atau malah mandi dulu.Â
Lebih baik kondisikan seluruh anggota keluarga di rumah yang sekiranya bisa gercep ketika ada kurir datang. Anak-anak kecil pun bisa dilatih tanggung jawab untuk sigap menerima ketika paket datang dan mengucapkan terima kasih kepada kurirnya.
Hindari COD
Pembayaran dengan sistem cash on delivery alias COD memang menjadi opsi yang sah. Tapi sejauh ini kerap menuai kontroversi karena sering viralnya kasus kesalahpahaman antara kurir dengan pembeli barang.Â